3 Acara Aruna dalam Rangka Memperingati Hari Maritim 2021
Kamu peduli lingkungan? Kamu sedih melihat lingkungan hidup kotor? Atau sering melihat orang buang sampah sembarangan? Nah hal-hal itu nggak cuma terjadi di daratan aja lho! Seringkali hal serupa terjadi juga di laut dan pantai.
Kenapa sih kita harus menjaga lingkungan laut? Kalau kita perhatikan, negara-negara maju sudah punya regulasi khusus untuk menjaga lingkungan lautnya lho! Sepenting itu ya? Jawabannya iya. Jika laut kita tidak terjaga, kemungkinan besar ekosistem laut dan kehidupan perikanan akan menjadi rusak. Imbasnya, kita akan rugi besar deh. Kualitas ikan dan hasil laut yang tinggi jadi rusak, perdagangan hasil laut tidak maksimal, pariwisata laut juga menurun.
Nah, karena itu, bertepatan dengan perayaan Hari Maritim tanggal 23 September tahun ini, Aruna dan Yayasan Maritim Nusantara Lestari mengadakan rangkaian acara yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara lingkungan laut kita nih. Mau tau seperti apa acara serunya? Ini dia ceritanya.
Bersih-bersih pantai
Rangkaian acara dan sarasehan nelayan ini dilakukan di lima lokasi yaitu Api-Api, Pasir Mayang, Tanjung Jumlai, Jenebora, dan Tanjung Batu. Untuk itu, selain rangkaian acara berupa bersih-bersih pantai dan penanaman pohon mangrove, Aruna juga menggelar lomba mewarnai untuk anak nelayan.
Nah, khusus untuk bersih-bersih pantai, para nelayan peserta melakukannya di semua lokasi. Jadi sambil menanam mangrove, mereka dengan senang hati sekaligus membersihkan sampah-sampah di lingkungan pantainya.
Menanam mangrove
Kamu tahu kan apa manfaat mangrove? Salah satunya adalah menjadi tempat hidup bagi rajungan. Hewan yang satu ini banyak mengandalkan mangrove sebagai sumber makanannya. Jika ada mangrove, rajungan bisa tumbuh dan berkembang biak sehingga akan tercipta ekosistem yang baik.
Untuk itulah Aruna mengajak komunitas nelayan untuk menanam kembali mangrove dan menjaga keseimbangan alam di wilayah laut. Selain itu, dalam jangka panjang, tanaman mangrove juga punya nilai ekonomis lho! Kabarnya, beberapa kayu dari hutan mangrove punya kualitas yang sangat baik. Ada juga kayu mangrove yang masuk kategori Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan berupa arang kayu, bahan pewarna kosmetik, hingga bahan pangan dan minuman.
Mewarnai bertema ikan
Dalam rangkaian acara peringatan Hari Maritim kali ini, peserta yang terlibat bukan hanya nelayan saja lho! Anak-anak mereka juga diajak terlibat sebagai generasi muda penerus yang peduli dengan kesehatan lingkungan laut. Acara seru untuk mereka adalah mewarnai dengan tema ikan. Dalam acara mewarnai bersama ini, mereka juga diperkenalkan dengan beberapa spesies ikan yang langka. Jadi, selain membangkitkan kepedulian untuk merawat laut, anak-anak juga diajari pentingnya prinsip sustainability (keberlanjutan) dengan menjaga ikan-ikan yang langka.
Nah seru kan rangkaian acaranya? Aruna sengaja menggelar acara ini untuk memperingati Hari Maritim. Harapannya, di masa-masa yang akan datang, kepedulian akan ekosistem laut dan perikanan yang sehat akan semakin tinggi dan pada akhirnya bisa mengantar Indonesia menjadi pusat maritim dunia.
Leave a reply
No comments found.