KKP Kembangkan Teknologi IMIP Demi Kemajuan Fisheries Indonesia, Aruna Adakan Program Penyuluhan

Marco

31 Juli 2023

Aruna Adakan Program Penyuluhan, fisheries indonesia, fisheries industry

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menggelar pertemuan dengan Lars Bo Larsen selaku Duta Besar Denmark dan Anne Marie selaku Ambassador of Technology Denmark di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di awal tahun 2023. Topik penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mengenai pengembangan teknologi satelit Integrated Maritime Intelligent Platform (IMIP) yang baru ini diresmikan KKP demi memperkuat sistem pengawasan fisheries Indonesia dengan berbasiskan teknologi.

Bentang Laut yang Luas Menjadi Tantangan dalam Hal Pengawasan

Indonesia memiliki bentang laut yang begitu luas, sehingga pendekatan teknologi dengan menggunakan satelit memang sangat diperlukan agar KKP memiliki sistem pengawasan sumber daya perikanan di perairan yurisdiksi Indonesia. Hal ini dapat mencegah terjadinya praktik Illegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF) yang memberikan dampak buruk bagi ekosistem dan industri perikanan domestik. Trenggono berujar bahwa karena pihaknya sangat mementingkan lingkungan dan kesejahteraan nelayan, maka IMIP harus segera diimplementasikan agar nelayan pun juga dapat menerima berbagai update informasi terkini.

Baca Juga : Pertamina Tambah 30 SPBU untuk Sea Fisheries Industry di Pelosok Negeri, Aruna Siap Dukung

KKP Membuka Opsi Kerjasama Teknologi Demi Perkuat Fisheries Indonesia

KKP membuka opsi kerjasama teknologi demi perkuat fisheries industry di indonesia

“Di pesisir, begitu banyak tantangan di sana. Sejauh 2 mil dari pesisir adalah wilayah yang sangat rentan, dan banyak konflik. Di area itu ada lamun, mangrove. Dengan teknologi ini, pemantauan bisa dilakukan secara optimal,” pungkas Trenggono. Langkah yang diambil Trenggono untuk menjalin kerjasama teknologi dengan negara-negara sahabat, diapresiasi oleh Dubes Lars Bo Larsen sebagai langkah yang tepat untuk memperkuat teknologi pengawasan demi menjamin terselenggaranya sustainable fisheries dan memerangi tindakan IUUF. Lars Bo Larsen juga mengakui bahwa teknologi pengawasan memang merupakan salah satu solusi untuk menghadirkan ekosistem laut yang sehat dan sektor fisheries Indonesia yang produktif.

Pengembangan IMIP atau disebut juga Command Center ini digadang dapat mendeteksi profil serta pergerakan kapal yang melintasi perairan Indonesia serta Zona Ekonomi Eksklusif, selain itu sistem ini pun dapat mendeteksi kelengkapan administrasi kapal yang di antaranya adalah Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI). Teknologi ini tentu saja akan membantu pemerintah untuk memajukan fisheries Indonesia dan membantu pemerintah untuk menegakkan program penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang nantinya penangkapan ikan akan diatur dengan sistem kuota dan zonasi.

Fungsi Satelit IMIP Akan Terus Dikembangkan KKP

Kinerja teknologi satelit yang dikembangkan oleh KKP dengan menjalin kerjasama dengan negara Denmark ini, nantinya akan terus ditingkatkan. Segala penguatan teknologi satelit ini tentu saja memiliki satu tujuan, yakni untuk menegaskan komitmen KKP dalam mengelola perairan laut secara berkelanjutan demi menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta kesehatan ekosistem. Selain itu, nantinya kehadiran Command Center ini juga akan membantu memantau kondisi perairan dari tumpahan minyak, serta memantau kelestarian ekosistem pesisir seperti kesehatan terumbu karang serta hutan mangrove.

Aruna sebagai perusahaan perikanan yang mengutamakan pemanfaatan teknologi yang tepat guna demi memajukan perikanan Indonesia, akan terus mendukung setiap langkah positif KKP untuk menjaga kelestarian ekologi sambil tetap mengupayakan kesejahteraan nelayan. Dengan adanya koneksi Aruna kepada 40.000 lebih nelayan di seluruh Indonesia, Aruna sendiri melalui Local Hero dan Aruna Hub telah melakukan upaya komunikasi dua arah untuk membahas praktik illegal dan overfishing melalui berbagai program yang telah dilaksanakan secara reguler, seperti Silaturahmi Nelayan Aruna atau yang biasa disebut Sarasehan. Semoga kedepannya, produk perikanan yang mengisi pasar supplier seafood domestik maupun global sudah bersih dari praktik IUUF.

Leave a reply

Array

No comments found.