Cocong, Makanan Unik Khas Kepulauan Masalembu
Cocong mungkin terdengar asing bagi sebagian besar orang. Namun, bagi penduduk setempat, cocong merupakan bagian penting dari budaya Masalembu. Cita rasa cocong yang unik dapat dinikmati saat berkunjung ke Masalembu. Cocong dapat menjadi salah satu alternatif makanan yang lezat dan terjangkau.
Masalembu termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep. Kepulauan ini terdiri dari tiga pulau utama, yaitu Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, dan Pulau Karamian. Untuk menuju ke daerah ini, dibutuhkan waktu 7-18 jam menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak atau Pelabuhan Kalianget, Surabaya. Yuk, kita mengenal cocong lebih dekat dan menilik potensi maritim Kepulauan Masalembu.
Mengenal Kuliner Cocong
Bahan utama cocong adalah beras. Kemudian, beras dibungkus dengan daun dan dikukus hingga matang. Cocong mirip seperti lontong, tetapi bentuknya kerucut dan rasanya tawar. Berbeda dengan lontong yang umumnya memiliki rasa asin.
Biasanya, cocong disajikan dengan ikan tongkol, kelapa parut, sambal, dan kuah. Kuah yang disiram di atasnya terbuat dari kaldu ikan, garam, dan gula aren, sehingga memberikan cita rasa yang unik dan lezat. Perpaduan rasa manis, asin, sedap, dan gurih membuat cocong menjadi hidangan yang istimewa.
Karena porsinya yang tidak terlalu besar, cocong kerap dijual saat sore hari. Namun, cocong juga bisa dijadikan menu makan siang. Harga cocong yang sangat terjangkau, yaitu Rp 1.000,- per porsi, membuat cocong menjadi makanan favorit di Masalembu.
Potensi Maritim Masalembu
Kelezatan cocong tidak lepas dari potensi perikanan yang melimpah di perairan sekitar Masalembu. Posisi Kepulauan Masalembu yang strategis, menjadikannya memiliki sumber daya laut yang beragam. Beberapa jenis ikan yang menjadi komoditas unggulan di perairan ini antara lain ikan tuna, ikan tongkol, dan ikan layang.
Selain perikanan tangkap, Masalembu juga memiliki potensi untuk mengembangkan perikanan budidaya, seperti ikan kerapu dan lobster. Budidaya rumput laut dan mutiara juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Di sisi lain, keindahan perairan Masalembu menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara. Sektor pariwisata di Masalembu berkembang pesat, terutama untuk olahraga air, seperti selancar dan jetski.
Pengembangan sektor kelautan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat, antara lain meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan ketahanan pangan.
Cocong Salah Satu Bentuk Hilirisasi Perikanan
Cocong merupakan salah satu contoh hilirisasi perikanan di Masalembu, yaitu mengolah ikan tongkol menjadi makanan siap saji. Dengan demikian, ikan tongkol tidak hanya dipasarkan sebagai ikan mentah, tetapi juga dapat memiliki nilai tambah.
Di samping itu, Masalembu juga memiliki potensi untuk mengembangkan pengolahan hasil laut. Produk-produk olahan hasil laut, seperti ikan asin, ikan kering, dan olahan hasil laut lainnya, memiliki nilai tambah dan dapat dijual di pasar lokal maupun internasional.
Hilirisasi perikanan dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal dan masyarakat setempat. Kolaborasi dengan Aruna membantu nelayan Masalembu untuk menjual produk perikanan unggulan secara lebih efisien dan mengakses pasar yang lebih luas.
Bagi kamu yang ingin mencoba cocong, kamu bisa berkunjung ke Masalembu untuk menikmati kuliner khas ini di tempat asalnya. Namun, jika kamu belum berkesempatan untuk mengunjungi kepulauan ini, kamu bisa membuat cocong sendiri di rumah. Gunakan ikan tongkol berkualitas tinggi dari Seafood by Aruna untuk menghasilkan cocong yang lezat.
Leave a reply
No comments found.