Laguna Wayag Layak Dijadikan Sustainable Fisheries Case Study

Marco

30 Januari 2023

Laguna Wayag Layak Dijadikan Sustainable Fisheries Case Study

Masyarakat yang menggemari dunia travelling mungkin sudah familiar dengan Raja Ampat, terutama kawasan Wayagnya. Apalagi para pecinta keindahan laut dan penggemar diving, pasti sudah memasukan Wayag yang terletak di Provinsi Papua Barat ini ke dalam daftar tempat diving favorit mereka. Yang masih banyak orang belum tahu adalah, di kawasan laguna nan eksotik tersebut ada area konservasi dengan pendekatan teknologi yang layak untuk dieksplorasi lebih dalam sebagai salah satu sustainable fisheries case study.

Area konservasi tersebut adalah habitat pembesaran ikan pari manta karang pertama di dunia yang terletak di Kawasan Konservasi Nasional Waigeo Sebelah Barat, di mana Laguna Wayag yang sudah menjadi destinasi wisata yang mendunia ini termasuk dalam kawasan konservasi tersebut. Mengelola sebuah kawasan dengan 2 kegiatan besar berupa pariwisata dan konservasi tentu tidaklah mudah. Namun, rupanya hal tersebut berhasil dilakukan oleh pemerintah melalui pengelolaan Kawasan Konservasi Raja Ampat.

Konservasi di Wayag, Sustainable Fisheries Case Study yang Sudah Mendapat Apresiasi Internasional

Belum lama ini dalam sebuah perhelatan yang digelar di kota Lisbon, Portugal, Marine Conservation Institute (MCI) menggelar 2nd United Nation Ocean Conservation. Pada kesempatan tersebut, Kawasan Konservasi Raja Ampat dianugerahi penghargaan berupa Blue Park Award tingkat emas. Penghargaan tersebut diberikan karena MCI melihat pengelolaan konservasi pari manta karang di Raja Ampat ini berhasil dan efektif, padahal area konservasi berada di dalam satu kawasan dengan area wisata.

Apresiasi yang didapat oleh pengelola kawasan konservasi ini bukanlah hal yang diraih tanpa kerja keras. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan memang mengoptimalisasikan SDM yang dimiliki, beserta pemanfaatan teknologi yang tepat guna dalam mengelola kawasan tersebut. Beberapa implementasi teknologi yang membuat pengelolaan konservasi di Wayag layak dicontoh dan dijadikan sustainable fisheries case study ini telah dilakukan sejak tahun 2013 tersebut diantaranya adalah:

  • Metode Photo ID & Drone
  • Metode Pelacak Satelit
  • Metode Pelacak Akustik Pasif

Dari ketiga metode tersebut, dapat diketahui bahwa anak-anak dari ikan pari manta karang terdeteksi hampir terus menerus berada di kawasan Laguna Wayag tanpa meninggalkan kawasan tersebut selama lebih dari 4 bulan.

Dukungan Seluruh Elemen Masyarakat Menentukan Keberhasilan Pengelolaan Konservasi

Hasil observasi dan temuan yang dirangkum oleh tim yang terdiri dari para pakar dan peneliti mengenai ikan pari manta karang ini sudah terangkum dalam jurnal ilmiah akses terbuka pada Frontiers in Marine Science. Berangkat dari jurnal ilmiah tersebutlah, Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) merumuskan strategi pengelolaan yang lebih baik untuk meningkatkan perlindungan daerah pembesaran pari manta dan memastikan kelangsungan hidup juvenil pari manta karang yang tinggal di Laguna Wayag.

Keberhasilan pengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat dalam mengelaborasi pemanfaat teknologi serta sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tepat ini merupakan sebuah pelajaran yang berharga. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kawasan Indonesia memiliki 201 kawasan konservasi yang tersebar di berbagai daerah. Sinergi lintas sektor antara pemerintah, para akademisi, dan pelaku lain yang terlibat dalam sektor perairan memang sangat diperlukan.

Bagaimana KKP mengupayakan agar fisheries industry dapat berkembang sambil tetap mengupayakan pengimplementasian sustainable fisheries memang harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mengingat kemajuan ekonomi tanpa dibarengi dengan kondisi alam yang terjaga justru kelak akan menjadi bumerang. 

Kita semua harus berperan aktif agar jangan lagi ada tindakan yang merusak alam ataupun terjadi kasus hewan yang dilindungi justru dijual oleh oknum supplier seafood hanya demi keuntungan semata. Oleh karena itu, Aruna membangun Aruna Hub, poin pasok di mana Aruna juga memberdayakan masyarakat pesisir melalui beberapa kegiatan, seperti transaksi hasil laut, pergudangan, dan kumpul komunitas  di seluruh Indonesia. Sebagai salah satu elemen dalam ekosistem kelautan, Aruna akan terus mendukung upaya pemerintah agar penerapan wawasan keberlangsungan dapat dilakukan oleh masyarakat yang lebih luas. Dengan penerapan wawasan sustainable di berbagai aspek, niscaya kemajuan ekonomi dan ekologi dapat diraih secara bersamaan.

Leave a reply

Array

No comments found.