Menjadikan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia di Tahun 2045

Marco

21 Maret 2023

Making Indonesia the World's Maritime Axis in 2045

Negara Kesatuan Republik Indonesia dimata dunia selama ini memang sudah diakui sebagai salah satu negara kepulauan dan memiliki bentang laut yang besar, sehingga memiliki visi untuk menjadikan NKRI sebagai poros maritim dunia di tahun 2045 bukanlah hal yang mustahil. Namun tentu saja, akan ada banyak rintangan yang harus dihadapi untuk mencapai tujuan besar ini, karena ada banyak ketinggalan di berbagai sektor yang harus segera dibenahi. Salah satu jalan yang dapat mempermulus langkah Indonesia adalah dengan lebih dahulu menjadikan Indonesia sebagai center of sustainable fisheries in the world.

Indonesia Merupakan Salah Satu Jalur Pelabuhan Penting di Dunia

Perlu disadari bersama bahwa dunia maritim bukan sekedar persoalan perikanan dan kelautan, tetapi juga menyinggung jalur perdagangan laut yang selama ini justru didominasi oleh negara tetangga kita. Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin menyatakan bahwa 90% dari perdagangan global yang diangkut melalui jalur laut, 40% di antaranya melewati Selat Malaka khususnya perairan Indonesia. Dari sisi jalur perdagangan global laut, kita memang sudah memiliki posisi yang cukup penting. Bahkan berkat berbagai pembenahan dwelling time di pelabuhan Indonesia per akhir tahun 2022 hanya memakan waktu 2-2,5 hari, jauh lebih singkat dibandingkan tahun 2016 yang bisa memakan waktu hingga 1 minggu.

Dari sisi infrastruktur kemaritiman, memang sudah banyak sekali pembenahan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia demi mewujudkan visi poros maritim dunia, termasuk pada bagian sumber daya kelautan yang ditangani oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves). Hasil nyata dari sinergi yang dilakukan kedua kementerian ini untuk memperkokoh pilar maritim Indonesia memang semakin banyak terlihat.

Menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Sekaligus Center of Sustainable Fisheries in the World

Dari berbagai kemajuan yang sudah tercatat, apakah Indonesia sudah layak menyandang gelar poros maritim ataupun center of sustainable fisheries in the world? Jawabannya memang masih belum, tetapi semakin dekat ke arah sana. Pemerintah melalui KKP bahkan telah membuat 5 program prioritas yang telah berjalan dengan tujuan memajukan ekonomi sekaligus ekologi kemaritiman.

Food and Agriculture Organization (FAO) melalui laporan bertajuk “The State of World Fisheries and Aquaculture 2022” merilis data bahwa China merupakan negara dengan produksi ikan laut tertinggi di dunia sekaligus supplier seafood utama dengan hasil 11,77 juta ton, sedangkan total produksi Indonesia sebesar 6,4 juta ton. Sementara itu masalah besar yang masih menjadi batu sandungan fisheries industry di Indonesia adalah illegal fishing. Untuk menekan kasus illegal fishing ini, KKP bahkan telah mengeluarkan kebijakkan Penangkapan Ikan Terukur (PIT).

Pelaksanaan Program PIT Sebagai Satu Solusi untuk 2 Masalah Sekaligus

Kebijakkan PIT juga telah dilaksanakan Pemerintah China untuk mengatur batas target kapal, alat tangkap yang digunakan, serta izin penangkapan ikan, namun Pemerintah China justru mendorong para nelayan untuk terus menangkap ikan sebanyak-banyaknya (overfishing). Hal ini bisa dijadikan senjata bagi Indonesia, dengan menerapkan wawasan keberlanjutan serta terus meningkatkan kapasitas produksi, maka ikan asal Indonesia akan lebih dihargai karena didapat atau dibudidayakan dengan memperhatikan keseimbangan ekologi yang sesuai dengan konsep ekonomi biru.

Potensi hasil laut Indonesia masih sangat besar, karena China dengan luas perairan laut 3,5 juta km2 dapat memproduksi ikan dengan total 11,77 ton. Sedangkan Indonesia dengan dua kali luas lautan China (6,3 juta km2), baru mampu memproduksi 6,4 juta ton. Kelemahan ini justru dapat dijadikan kekuatan agar dengan kebijakan KIP yang diambil pemerintah sambil menjalankan 4 program prioritas lainnya, bisa meningkatkan hasil produksi perikanan lewat jalur lain, yakni budidaya. Langkah pemerintah Indonesia untuk menjadikan PIT sebagai solusi untuk menekan illegal fishing sekaligus meningkatkan usaha budidaya perikanan, merupakan upaya yang brilian.

Dukungan Dari Seluruh Pelaku Dunia Perikanan Sangat Dibutuhkan

Yang perlu menjadi catatan para insan pelaku perikanan dari sektor hulu sampai hilir, termasuk Aruna sendiri sebagai perusahaan perikanan adalah untuk terus mendukung Indonesia agar bisa menguatkan pilar agar dapat menjadi poros maritim dunia sekaligus center of sustainable fisheries in the world. Apalagi dengan keberadaan Aruna Hub yang telah membantu implementasi perikanan keberlanjutan dan meningkatkan pendapatan nelayan, Aruna akan terus menyokong pemerintah untuk memajukan dunia maritim khususnya sektor perikanan di Indonesia.

Leave a reply

Array

No comments found.