Mengoptimalisasi Potensi Masyarakat Adat Biak Karon
Banyak kalangan yang masih belum menyadari pentingnya posisi masyarakat adat dalam menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk kelestarian sumber daya laut. Oleh karena itulah Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mendukung pengembangan wilayah yang dapat dikelola oleh masyarakat hukum adat. Dukungan dari YKAN terhadap pengembangan masyarakat hukum adat ini serta merta merupakan dukungan atas tindakan pemerintah yang terus memberikan penguatan masyarakat hukum adat yang termasuk bagian dari penerapan sustainable fisheries examples.
Pemerintah Terus Mendorong Pemberian Kekuatan Hukum Masyarakat Adat
Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sendiri sejak tahun 2016 telah memfasilitasi pengakuan serta perlindungan bagi 27 komunitas masyarakat hukum adat yang diperkuat oleh 20 Peraturan Bupati/Wali Kota. YKAN memandang dengan membentu kerangka pengelolaan yang baik, maka wilayah yang dikelola oleh masyarakat adat dapat memberikan manfaat yang lebih besar baik secara ekonomi maupun dalam aspek keberlanjutan sumber daya alam. Yang tidak boleh dilupakan adalah pentingnya melakukan pendampingan agar pengetahuan tradisional dan modern dapat dipadu padankan sehingga potensi masyarakat adat dapat dioptimalkan, entah itu berupa potensi pariwisata bahari, budaya maritim, budidaya maupun restorasi.
Bentuk dukungan penuh pemerintah untuk memaksimalkan potensi masyarakat adat, salah satunya tertuang dalam Peraturan Bupati Tambrauw Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Werur di Distrik BIkar yang yang berada dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan laut Berbasis Hukum Adat Kabupaten Tambrauw, dimana dalam wilayah tersebut bermukim masyarakat dari suku Biak Karon. YKAN menggandeng berbagai mitra kerja untuk dapat menyelenggarakan perhelatan Festival Adat Munara Beba Biyak Karon di Wenur Raya, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barad Daya pada 22-25 Maret.
YKAN mendukung pemerintah untuk menjadikan masyarakat adat sebagai pilar penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem dengan mendampingi mereka agar dapat menggali potensi yang dimiliki. Demikian pula dengan penyelenggaraan festival adat yang baru saja usai, kegiatan festival tersebut dimaksudkan untuk memperkuat masyarakat hukum adat Biak Karon yang tak hanya dipenuhi oleh berbagai atraksi, tetapi membantu masyarakat Biak Karon untuk dapat kembali menghidupkan kearifan adat yang mereka miliki.
Kegiatan festival suku Biak Karo ini memang dipenuhi oleh berbagai lomba dan atraksi budaya, kerajinan, kuliner, produk khas maupun berbagai seni tradisi lainnya yang bersifat menghibur, tetapi juga untuk pertama kalinya seluruh marga atau keret dari suku Biak Karon akhirnya dapat berkumpul untuk mendukung keberhasilan festival dan melaksanakan kegiatan sasi. Menurut tokoh agama masyarakat setempat, tradisi sasi ini merupakan kegiatan masyarakat Biak Karon yang sempat lama ditinggalkan dan tidak dilakukan lagi oleh masyarakat setempat. Padahal tradisi sasi memberikan peran yang sangat besar bagi masyarakat pesisir untuk dapat menjaga keseimbangan ekosistem.
Masyarakat Adat Biak Karon Menjadi Contoh Positif dalam Keberlanjutan Perikanan
Ketua Dewan Adat Suku Biak Karon, Yunus Rumansara, dengan gembira mengatakan, “Memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana adalah ajaran nenek moyang kami. Melalui festival dan kembalinya tradisi sasi, kami berusaha untuk merawat lingkungan dengan baik, baik sekarang maupun untuk masa depan.” Dalam upaya menunjukkan komitmen masyarakat Biak Karon dalam menjaga keberlanjutan laut, festival tradisional ini diakhiri dengan upacara tutup sasisen. Komitmen ini adalah contoh positif dalam menjalankan perikanan berkelanjutan yang patut dicontoh oleh masyarakat adat pesisir lainnya.
Dukungan yang diberikan oleh YKAN untuk mengoptimalkan potensi masyarakat adat patut diapresiasi dan seharusnya diikuti oleh pihak lain. Aruna juga telah lama aktif memberikan bantuan dan edukasi kepada masyarakat pesisir, membantu mereka meningkatkan kualitas produksi dan hasil tangkapan mereka dalam industri perikanan. Dengan peningkatan kualitas produksi, para penyuplai seafood dan pihak lainnya bersedia memberikan harga yang lebih baik kepada para nelayan.
Leave a reply
No comments found.