Cara Mudah Mengecek Kesegaran Ikan

Banyak orang yang masih enggan untuk membeli ikan yang mudah dicari di pasar karena takut mendapatkan ikan yang sudah tidak segar. Sebenarnya hal ini dapat dimaklumi karena media nasional pun tak jarang menyajikan berita mengenai temuan ikan yang sudah tidak layak dikonsumsi masih tetap diperjualkan. Kelakukan segelintir oknum ini memang harus membuat kita lebih waspada ketika membeli ikan, entah itu di pasar, frozen seafood distributor, swayalan, pelelangan ikan, ataupun jalur pemasok ikan laut lainnya.

Selain rasanya yang tentu saja berubah dan sudah tidak bernutrisi lagi, ikan yang sudah tidak segar memang sebaiknya tidak lagi dikonsumsi. Mengonsumsi ikan yang sudah tidak segar baik dalam keadaan mentah ataupun yang sudah dimasak, dapat menimbulkan bahaya keracunan. Tentu saja agar tidak dapat dikelabui oleh oknum penjual, cara paling ampuh adalah dengan belajar membedakan produk ikan yang masih segar dan sudah tidak segar.

Ciri Ciri Ikan Segar

Sebenarnya tidak sulit, kok, cara untuk membedakan ikan yang segar dan yang tidak, apalagi kalau kamu sudah pernah melihat ikan dalam kondisi hidup. Jadi, ketika kamu mendatangi frozen seafood distributor yang dituju, tinggal perhatikan 4 hal ini:

  • Mata
    Ikan yang masih segar matanya cerah dan menonjol, sedangkan yang sudah tidak segar matanya sudah tidak menonjol dan keruh.
  • Insang
    Karena sudah dalam keadaan mati, kamu bisa segera mengecek kondisi insangnya. Pastikan bahwa insangnya berwarna merah terang, karena kalau sudah kecoklatan atau keabu-abuan dapat dipastikan bahwa ikan tersebut sudah tidak segar lagi.
  • Dinding perut
    Karena masih dalam kondisi segar, dinding perut ikan masih terasa kencang ketika dipegang. Jika dinding perut ikan yang kamu sentuh sudah lembek dan mudah hancur, sudah pasti ikan tersebut sudah tidak segar dan tidak layak dikonsumsi.
  • Sisik
    Pernah melihat bagaimana penjual ikan mengerahkan tenaganya ketika sedang mengerik sisik ikan? Hal itu dikarenakan ikan yang masih segar sisiknya memang masih keras menempel, sedangkan jika sisik ikan sudah mudah terlepas itu merupakan pertanda bahwa ikan tersebut tidak segar.

Ketika membeli secara langsung dari pasar, pemasok ikan laut ataupun pelelangan, memang lebih mudah untuk mengamati kondisi ikan apakah masih segar atau tidak. Bagaimana jika kamu memesannya dari frozen seafood distributor langganan atau melalui channel pembelian lain secara online? Sudah dapat dipastikan kita akan kesulitan untuk mengecek kesegaran ikan secara langsung.

Mau cara yang lebih mudah untuk mendapatkan ikan yang terjamin masih segar? Ya belanja ikan di SeafoodbyAruna.com!

Kalau kamu berbelanja di SeafoodbyAruna, semua produk yang disediakan dijamin dalam keadaan segar. Bahkan, demi menjaga kesegaran ikan dapat bertahan lebih lama, ikan sengaja dikemas dalam keadaan beku. Dengan demikian, ketika pesanan ikan sampai ke tangan kamu, kondisinya masih tetap dalam keadaan segar.

Untuk diketahui,ikan yang disediakan SeafoodbyAruna disalurkan langsung dari tangan nelayan loh! Berkat teknologi tinggi yang diterapkan oleh SeafoodbyAruna, kamu bisa merasakan membeli ikan segar dari pesisir pantai tanpa harus bepergian jauh. Tidak perlu khawatir, harga produk laut di SeafoodbyAruna tetap ekonomis, kok!

Sudah harganya bersaing dibanding frozen seafood distributor maupun pemasok ikan laut lain, membelinya pun cukup lewat whatsapp, seafoodbyaruna.com ataupun marketplace kesayangan kamu. Buruan! Segera buktikan sendiri kalau semua produk SeafoodbyAruna dijamin segar dan harganya sangat bersaing.

Ekonomi Sirkular sebagai One Model of a Sustainable Fisheries Practice

Menyadari semakin besar dampak kegiatan industri pada lingkungan, kini semua negara semakin sadar untuk melakukan tindak nyata transformasi kegiatan ekonomi yang lebih hijau. Yang dimaksud dengan lebih hijau tersebut adalah dengan mengurangi dampak negatif kegiatan ekonomi terhadap lingkungan. Berangkat dari meningkatnya kesadaran seluruh pemimpin dunia inilah, konsep ekonomi sirkular kini digaungkan. Komitmen penerapan ekonomi sirkular ini pun tak lepas dari sektor kelautan dan perikan, bahkan merupakan one model of sustainable fisheries practice yang patut untuk didukung oleh semua pihak.

Konsep ekonomi sirkular merupakan sebuah model ekonomi baru yang fokus pada kegiatan 3R (Reducing, Reusing, dan Reusing) serta mengarah pada pengurangan penggunaan sumber daya primer dan kegiatan produksi limbah. Penerapan konsep ini dianggap sebagai strategi yang paling tepat untuk dijalankan dalam rangka melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional pasca pandemi.

Kukuh S. Achmad selaku Ketua Badan Standarisasi Nasional (BSN) menyatakan bahwa seluruh negara di dunia mulai melakukan transformasi ekonomi ke arah yang lebih hijau, untuk mengurangi dampak kegiatan ekonomi terhadap lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Salah satunya dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular. Hal tersebut didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menuangkan ekonomi sirkular sebagai salah satu prioritas pembangunan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Penerapan Ekonomi Sirkular Juga Sebagai One Model of a Sustainable Fisheries Practice

Melihat definisi dari ekonomi sirkular, tentu saja maknanya sangat selaras dengan penerapan sustainable fisheries dalam menerapkan ekonomi biru. Konsep ekonomi biru merupakan sebuah konsep yang dikenalkan oleh Dr. Gunter Pauli yang menjadikan laut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup, sekaligus melestarikan ekosistem lingkungan. Dengan demikian, bisa diambil kesimpulan bahwa ekonomi sirkular dan ekonomi biru merupakan konsep yang saling berkaitan.

Pemerintah Indonesia dalam mengadopsi konsep ekonomi sirkular ke dalam visi dan strategi pembangunan, menelurkan 5 sektor prioritas, yakni inventarisasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan kelautan, pemulihan lahan berkelanjutan, pengembangan industri hijau, pembangunan energi berkelanjutan, serta pengelolaan limbah terpadu. Dengan demikian, keterlibatan seluruh pihak di fisheries industry dan perikanan untuk menerapkan wawasan sustainable akan turut membantu jalanya program pemerintah untuk menerapkan ekonomi sirkular sekaligus ekonomi biru.ㅡbaik itu nelayan dan pelaku industri, supplier seafood, serta masyarakat selaku konsumen.

Sustainable, Kunci Menghasilkan Dampak Besar untuk Ekonomi dan Ekologi

Segala kebijakan yang harus diambil memang tidak dapat lepas dari dampak ekonomi yang akan ditimbulkan, pengimplementasian ekonomi sirkular pun tidak lepas dari hal tersebut. Tim riset pemerintah pun telah memperhitungkan dampak positif dari keberhasilan penerapan ekonomi sirkular yang ditaksir akan menghasilkan dampak yang besar.

“Dalam beberapa kajian dan skenario penerapan prinsip ekonomi sirkular, jika kita memulai dari sekarang di 5 sektor prioritas, pada tahun 2030 ekonomi sirkular dapat meningkatkan PDB hingga Rp638 triliun di tahun 2030, menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengurangi emisi CO2 hingga 126 juta ton, dan menghemat penggunaan air hingga 6,3 miliar meter kubik.”, pungkas Bapak Menko Airlangga.

Penerapan wawasan keberlanjutan sudah sejak awal diterapkan oleh startup Aruna bersama ekosistem pendukung perikanan yang bernama Aruna Hub. Karena Aruna melihat menjalankan konsep keberlangsungan menjadi one model of a sustainable fisheries practice yang komprehensif dan akan menyelesaikan banyak masalah secara sekaligus. Terbukti ada banyak manfaat yang telah dirasakan oleh masyarakat, di antaranya:

  • Wawasan nelayan dan masyarakat pesisir yang meningkat
  • Akses pasar yang lebih luas
  • Taraf ekonomi yang lebih baik
  • Penyerapan tenaga kerja
  • Penyerapan teknologi yang tepat guna
  • Masyarakat bisa mendapat produk perikanan segar dengan lebih mudah

Ekonomi sirkular, ekonomi biru dan sustainable merupakan 3 kunci yang dapat memberikan dampak besar jika berhasil diterapkan dalam dunia perikanan kita secara komprehensif dari sektor hulu hingga hilir. Keberhasilan pemerintah dan dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat luas akan menjadikan Indonesia sebagai negara percontohan, one model of a sustainable fisheries practice yang berhasil memberikan manfaat lintas sektor.

Begini Cara Membuat Stok Makanan Kamu Lebih Awet

Buat yang senang melakukan aktivitas masak-memasak di rumah, pasti selalu mendapat kebahagiaan tersendiri ketika berhasil membeli berbagai bahan masakan dengan kondisi yang masih segar. Namun, sering sekali ketika kita akan menggunakan bahan tersebut, ternyata kondisinya sudah tidak sesegar saat kita baru saja membelinya. Tentu saja ada perasaan kecewa yang hinggap. Apalagi, kalau sudah susah-susah mendapatkan bahan favorit dari penjual ikan laut segar karena sering ada beberapa produk ikan laut yang tidak tersedia setiap hari.

Kalau sudah begitu, jangan lantas merasa kecewa dan kemudian kapok untuk berburu bahan-bahan yang masih segar. Coba, deh, beberapa tips sederhana yang bisa membuat bahan makanan kamu terjaga lebih lama kesegarannya:

  • Pilih penjual ikan laut segar yang terpercaya
    Kita harus memastikan bahwa penjual memang menjual produk dalam keadaan masih segar. Jangan mudah terlena dengan klaim sepihak, ya. Kalau perlu, kamu boleh saja meminta jaminan bahwa produk tersebut memang terjamin kesegarannya. Apalagi, jika kamu melakukan pemesanan dari supplier ikan laut secara online. Wajib untuk perhatikan keterangan serta syarat dan ketentuan yang dicantumkan oleh penjual.
  • Pastikan penjual memberikan kemasan yang sesuai
    Masih banyak yang belum sadar, nih, kalau media yang dipakai untuk mengemas makanan akan sangat menentukan seberapa lama kesegaran makanan tersebut dapat terjaga. Apalagi, tiap bahan makanan memang tidak dapat diseragamkan teknik pengemasannya.
  • Simpan dengan porsi yang tepat
    Jika kamu baru saja selesai belanja berbagai bahan makanan dari penjual ikan laut segar dengan jumlah yang cukup banyak, ada baiknya kamu segera membagi bahan makanan tersebut ke dalam beberapa bagian atau wadah penyimpanan yang berbeda. Karena bahan makanan yang kamu simpan dalam 1 wadah kemudian sering keluar masuk dari tempat penyimpanan, maka kesegarannya akan mudah hilang.
  • Jauhkan dari paparan cahaya
    Iya, yang kamu baca barusan nggak salah, kok. Kebanyakan bahan makanan yang segar akan lebih baik jika disimpan pada tempat yang minim cahaya. Sudah pernah mendengar istilah fotodegradasi? Fotodegradasi adalah proses penurunan kualitas makanan atau minuman akibat terlalu banyak mendapat paparan cahaya karena makanan yang mengandung vitamin, protein, pigmen, dan lemak akan mudah menurun kualitasnya jika terlalu banyak terkena paparan sinar. Sinar yang dimaksud itu termasuk itu sinar ultraviolet maupun sinar lampu.
  • Memberikan label pada tiap wadah penyimpanan
    Ketika membeli bahan makanan di waktu yang berbeda-beda, kita bisa saja lupa untuk mengingat kapan tepatnya bahan tersebut kita beli. Sementara semakin lama disimpan, tentu saja kesegaran bahan makanan akan terus berkurang. Fungsi dari label yang kamu tempelkan pada tiap wadah adalah agar lebih mudah mengingat kapan bahan tersebut kita beli. Kkalau perlu, kamu bisa sekaligus menyertakan keterangan sampai tanggal berapa bahan makanan tersebut layak untuk digunakan atau dikonsumsi.

Jika kamu masih bingung mencari mana penjual ikan laut segar yang dapat dipercaya, sudah waktunya kamu mengenal seafoodbyaruna. Karena seafoodbyaruna menjamin semua produk yang disediakan selalu dalam keadaan segar hingga sampai ke tangan kamu.

Seafoodbyaruna bukan hanya sekedar menjual ikan laut segar, tetapi menjamin bahwa produk yang disediakan ditangkap dengan cara yang ramah lingkungan, lho! Apalagi produk yang disediakan memang disalurkan langsung dari tangan para nelayan, bukan melalui perantara supplier ikan laut. Dengan menerapkan teknologi dan sistem yang tepat dalam jalur pendistribusian, kami menjamin bahwa produk ikan yang kamu terima masih terjaga kesegarannya.

Laguna Wayag Layak Dijadikan Sustainable Fisheries Case Study

Masyarakat yang menggemari dunia travelling mungkin sudah familiar dengan Raja Ampat, terutama kawasan Wayagnya. Apalagi para pecinta keindahan laut dan penggemar diving, pasti sudah memasukan Wayag yang terletak di Provinsi Papua Barat ini ke dalam daftar tempat diving favorit mereka. Yang masih banyak orang belum tahu adalah, di kawasan laguna nan eksotik tersebut ada area konservasi dengan pendekatan teknologi yang layak untuk dieksplorasi lebih dalam sebagai salah satu sustainable fisheries case study.

Area konservasi tersebut adalah habitat pembesaran ikan pari manta karang pertama di dunia yang terletak di Kawasan Konservasi Nasional Waigeo Sebelah Barat, di mana Laguna Wayag yang sudah menjadi destinasi wisata yang mendunia ini termasuk dalam kawasan konservasi tersebut. Mengelola sebuah kawasan dengan 2 kegiatan besar berupa pariwisata dan konservasi tentu tidaklah mudah. Namun, rupanya hal tersebut berhasil dilakukan oleh pemerintah melalui pengelolaan Kawasan Konservasi Raja Ampat.

Konservasi di Wayag, Sustainable Fisheries Case Study yang Sudah Mendapat Apresiasi Internasional

Belum lama ini dalam sebuah perhelatan yang digelar di kota Lisbon, Portugal, Marine Conservation Institute (MCI) menggelar 2nd United Nation Ocean Conservation. Pada kesempatan tersebut, Kawasan Konservasi Raja Ampat dianugerahi penghargaan berupa Blue Park Award tingkat emas. Penghargaan tersebut diberikan karena MCI melihat pengelolaan konservasi pari manta karang di Raja Ampat ini berhasil dan efektif, padahal area konservasi berada di dalam satu kawasan dengan area wisata.

Apresiasi yang didapat oleh pengelola kawasan konservasi ini bukanlah hal yang diraih tanpa kerja keras. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan memang mengoptimalisasikan SDM yang dimiliki, beserta pemanfaatan teknologi yang tepat guna dalam mengelola kawasan tersebut. Beberapa implementasi teknologi yang membuat pengelolaan konservasi di Wayag layak dicontoh dan dijadikan sustainable fisheries case study ini telah dilakukan sejak tahun 2013 tersebut diantaranya adalah:

  • Metode Photo ID & Drone
  • Metode Pelacak Satelit
  • Metode Pelacak Akustik Pasif

Dari ketiga metode tersebut, dapat diketahui bahwa anak-anak dari ikan pari manta karang terdeteksi hampir terus menerus berada di kawasan Laguna Wayag tanpa meninggalkan kawasan tersebut selama lebih dari 4 bulan.

Dukungan Seluruh Elemen Masyarakat Menentukan Keberhasilan Pengelolaan Konservasi

Hasil observasi dan temuan yang dirangkum oleh tim yang terdiri dari para pakar dan peneliti mengenai ikan pari manta karang ini sudah terangkum dalam jurnal ilmiah akses terbuka pada Frontiers in Marine Science. Berangkat dari jurnal ilmiah tersebutlah, Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) merumuskan strategi pengelolaan yang lebih baik untuk meningkatkan perlindungan daerah pembesaran pari manta dan memastikan kelangsungan hidup juvenil pari manta karang yang tinggal di Laguna Wayag.

Keberhasilan pengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat dalam mengelaborasi pemanfaat teknologi serta sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tepat ini merupakan sebuah pelajaran yang berharga. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kawasan Indonesia memiliki 201 kawasan konservasi yang tersebar di berbagai daerah. Sinergi lintas sektor antara pemerintah, para akademisi, dan pelaku lain yang terlibat dalam sektor perairan memang sangat diperlukan.

Bagaimana KKP mengupayakan agar fisheries industry dapat berkembang sambil tetap mengupayakan pengimplementasian sustainable fisheries memang harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mengingat kemajuan ekonomi tanpa dibarengi dengan kondisi alam yang terjaga justru kelak akan menjadi bumerang. 

Kita semua harus berperan aktif agar jangan lagi ada tindakan yang merusak alam ataupun terjadi kasus hewan yang dilindungi justru dijual oleh oknum supplier seafood hanya demi keuntungan semata. Oleh karena itu, Aruna membangun Aruna Hub, poin pasok di mana Aruna juga memberdayakan masyarakat pesisir melalui beberapa kegiatan, seperti transaksi hasil laut, pergudangan, dan kumpul komunitas  di seluruh Indonesia. Sebagai salah satu elemen dalam ekosistem kelautan, Aruna akan terus mendukung upaya pemerintah agar penerapan wawasan keberlangsungan dapat dilakukan oleh masyarakat yang lebih luas. Dengan penerapan wawasan sustainable di berbagai aspek, niscaya kemajuan ekonomi dan ekologi dapat diraih secara bersamaan.

Aruna Menerapkan Sustainable Fishery dengan Pendekatan Komunitas

Startup Aruna merupakan sebuah startup perikanan yang dimulai dari mimpi. Ya, mimpi untuk bisa menjadikan Indonesia sebagai poros maritim global di masa depan. Mimpi ini pun kemudian dijadikan sebagai visi utama dari Aruna. Ketika mulai mengambil langkah untuk merealisasikan mimpi besar tersebut, tentu saja pasti ada banyak liku dan rintangan yang datang menghadang. Termasuk ketika para pendiri Aruna–di mana salah satunya, Utari Octavianty, memang berasal dari keluarga nelayan, memilih pendekatan sustainable fishery sebagai jalur yang akan membantu merealisasikan mimpi besar mereka.

Perikanan berkelanjutan, demikianlah jika kedua kata sustainable fishery diartikan ke dalam Bahasa Indonesia. Wawasan perikanan berkelanjutan ini dipandang sangat tepat untuk diterapkan demi memajukan taraf hidup para nelayan maupun demi pengimplementasian ekonomi biru (blue economy). Memiliki latar belakang sebagai masyarakat dari daerah pesisir, para pendiri Aruna memahami betul bahwa untuk menghasilkan dampak (make impact) yang besar, maka harus terlebih dahulu dimulai dengan hal yang kecil.

Aruna Memulai Langkah Nyata untuk Menerapkan Sustainable Fishery

Local Heroes adalah tim kerja Aruna di daerah yang memang berasal dari masyarakat sekitar. Langkah Aruna untuk menggandeng warga lokal sebagai LH bukanlah tanpa alasan kuat Karena untuk mengajak warga lokal mulai menerapkan metode perikanan berkelanjutan, maka anggota dari warga lokal itu sendirilah yang paling tahu cara mana yang paling sesuai untuk mereka terapkan.

Alfian Hidayat selaku Community Development untuk area Surabaya juga mengungkapkan, bahwa nilai yang tidak boleh dilupakan oleh seluruh Nakama Aruna adalah “making impact”, agar hari demi hari ada kontribusi dari kita sendiri demi masa depan yang lebih baik. Dalam pengaplikasian making impact for sustainable fisheries ini, diperlukan 3 kunci utama yang akan menjadi penentu keberhasilan dampak tersebut. 3 kunci utama tersebut adalah:

  • Terapkan wawasan sustainable fisheries mulai dari hal-hal kecil
  • Jadi pelopor dalam mewujudkan perubahan, nanti masyarakat lebih luas akan menduplikasi
  • Konsisten dan terus menjaga semangat, karena membuat sebuah perubahan membutuhkan energi yang sangat besar

Misi Aruna untuk menjadikan laut sebagai sumber mata pencaharian yang lebih baik bagi seluruh masyarakat pun kini sudah mulai membuahkan hasil. Berkat usaha dan konsistensi untuk terus menggandeng masyarakat pesisir untuk memulai melakukan perubahan, kini mereka pun menjadi pihak yang memetik buah manis dari penerapan perikanan keberlanjutan.

Dampak nyata yang telah dirasakan oleh masyarakat pesisir di berbagai daerah tersebut diantaranya adalah:

  • Meningkatnya ilmu pengetahuan mereka, bukan hanya seputar metode penangkapan hasil laut tetapi juga mengenai wawasan kelautan dan penerapan teknologi.
  • Kualitas hasil tangkapan nelayan jauh lebih meningkat, diiringi dengan taraf ekonomi yang juga mengalami banyak peningkatan.
  • Hasil tangkapan langsung dari nelayan lokal kini sudah bisa menembus pasar ekspor, tidak kalah dengan kualitas industri skala besar.
  • Semakin banyak tenaga kerja dari masyarakat pesisir yang terserap dalam industri perikanan.
  • Kini ada kegiatan pemprosesan hasil tangkap nelayan yang memberikan nilai lebih  sekaligus meminimalisir limbah, serta hasilnya dapat disalurkan ke para distributor dan supplier seafood.

Selain yang sudah disebutkan di atas, masih ada banyak manfaat lain dari penerapan perikanan berkelanjutan berbasis pendekatan komunitas, yang kini dirasakan oleh seluruh masyarakat. Aruna pun tidak mudah berpuas diri dan akan terus mengupayakan kemajuan fisheries industry yang akan melanjutkan memberikan dampak yang dapat dilihat dan dirasakan langsung.

Jumlah Nelayan Aruna Terus Berkembang, Ini Cara Aruna Sejahterakan Nelayannya

Perusahaan perikanan Aruna telah merangkul hampir 40.000 nelayan yang tersebar di 27 provinsi wilayah Indonesia. Angka tersebut akan terus bertambah seiring dengan target bisnis jangka panjang Aruna dalam mewujudkan misi perusahaan.

“Saya bangga menjadi bagian dari Aruna, tangkapan saya bisa sampai ke luar dan saya merasakan hasilnya. Saya bahkan bisa menyekolahkan anak saya sampai ke jenjang perguruan tinggi berkat saya menjadi bagian dari nelayan Aruna. Aruna telah membantu saya dalam banyak hal. Aruna bisa dibilang jayanya kehidupan nelayan saat ini. Maka dari itu, saya ucapkan terima kasih Aruna,” ujar Nelayan Aruna di Bangkalan, Muridon.

Aruna menyadari, nelayan merupakan salah satu komunitas terpenting dalam rantai bisnis berkelanjutan sehingga fokus operasi bisnis di Aruna pun tertuju pada memberikan added value dan meningkatkan kesejahteraan hidup Nelayan Aruna. Fakta lapangan, Nelayan Aruna telah mampu meningkatkan pendapatannya hampir 10x lipat dari semula. Selain itu, pertengahan tahun kemarin Juni 2022, Aruna berhasil memfasilitasi 2 orang nelayan Aruna di Desa Mola, Wakatobi-Sulawesi Tenggara mendapatkan sertifikat pemberdayaan tanah di atas laut dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Saat ini, sejalan dengan fokus Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP) yang tengah gencar membahas tentang Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA), Aruna mengambil peran penting dalam hal ini. Program kartu KUSUKA tersebut ditujukan bagi nelayan, petambak, pembudidaya dan pelaku usaha perikanan lainnya akan memberikan banyak kemudahan seperti kemudahan dalam akses pembiayaan kredit usaha rakyat, akses pengajuan bantuan untuk nelayan dan sekaligus menjadi tanda pengenal bagi nelayan itu sendiri.

Tentunya, perusahaan perikanan Aruna akan terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan Ekonomi Biru yang menjadikan kesejahteraan nelayan sebagai spirit utama poros maritim dunia. Untuk itu Aruna hadir di desa-desa pesisir di Indonesia dengan program pemberdayaan nelayan. Memastikan ketersediaan pasar yang berkelanjutan baik domestik maupun ekspor. Aruna juga memastikan nelayan terproteksi dengan kepemilikan KUSUKA dan BP Jamsostek bagi nelayan yang tergabung bersama Aruna.

“Kami menangkap positif inisiatif pemerintah ini dan tentunya kami ingin turut ambil bagian dalam hal ini. Saya menilai, KUSUKA pastinya akan banyak memberikan manfaat bagi nelayan khususnya untuk nelayan kami. Aruna akan siap membantu dan terlibat dalam mengupayakan nelayan Aruna untuk mendapatkan KUSUKA tersebut,” tutup Utari Octavianty, Co-Founder & Chief Sustainability Aruna.