Krisis Iklim dan Keseimbangan Ekosistem Laut: Peran Indonesia dalam Memerangi Perubahan Iklim

Marco

11 Juni 2024

Krisis Iklim dan Keseimbangan Ekosistem Laut

Krisis iklim merupakan ancaman terbesar bagi planet kita. Kenaikan suhu global dan pola cuaca ekstrem adalah bukti nyata dari dampak krisis iklim yang semakin terasa di seluruh dunia. Semua ini berdampak pada laut, yang berperan vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menopang kehidupan di bumi.

Sebagai negara kepulauan dengan luas laut yang mencapai dua per tiga dari keseluruhan wilayahnya, Indonesia perlu mengambil langkah tegas dalam menghadapi krisis iklim. Dalam rangka peringatan Hari Laut Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Juni, ada beberapa aksi kolaboratif yang bisa dilakukan untuk memerangi perubahan iklim.

Keterkaitan Antara Krisis Iklim dan Keseimbangan Ekosistem Laut

Laut menyerap sekitar 25% emisi karbon dioksida. Proses ini membantu meredam dampak pemanasan global dengan mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer. Namun, peningkatan karbon dioksida yang berlebihan dapat mengakibatkan pengasaman laut yang akan mengancam keberlangsungan hidup organisme laut dan ekosistemnya.

Di sisi lain, suhu global yang meningkat menjadi faktor utama dalam kenaikan permukaan laut. Menurut laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dalam rentang waktu 1901-2018, permukaan laut global telah naik sebesar 0,2 meter. Diprediksi bahwa kenaikan ini dapat mencapai 0,44 hingga 0,76 meter pada tahun 2100.

Peningkatan air laut yang signifikan berpotensi mengganggu kehidupan manusia secara sosial dan ekonomi, termasuk perubahan garis pantai, banjir di wilayah pesisir, dan tenggelamnya pulau-pulau kecil.

Apa yang Dapat Dilakukan untuk Meminimalkan Dampak Krisis Iklim?

  • Mengurangi Sampah Plastik

United Nations Environment Programme (UNEP) menyebutkan bahwa setiap tahun terdapat 3,2 juta ton sampah plastik di Indonesia yang tidak terkelola dan 1,29 juta ton di antaranya berakhir di laut. Jika tidak ditangani secara serius, sampah plastik ini dapat menurunkan kualitas air laut dan merusak ekosistem.

Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, mengatakan, “Sejauh yang Aruna pahami, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di laut sebanyak 70% pada tahun 2025. Namun, upaya ini membutuhkan dukungan aktif dari masyarakat, terutama dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Nah, hal ini jugalah yang Aruna perjuangkan melalui pemberdayaan masyarakat pesisir.”

  • Memulihkan Ekosistem Laut

Pemulihan ekosistem laut dilakukan melalui penanaman kembali mangrove, restorasi terumbu karang, dan perlindungan padang lamun. Upaya-upaya ini bertujuan untuk memperbaiki kesehatan laut sehingga kapasitas penyerapan karbon dapat meningkat. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia akan memiliki kawasan konservasi perairan setidaknya 30% dari total wilayah laut.

  • Memilih Produk Perikanan dari Sumber Berkelanjutan

Produk dari sumber berkelanjutan memastikan bahwa penangkapan dilakukan secara bertanggung jawab tanpa merusak lingkungan. Ini mencakup penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan, pembatasan jumlah tangkapan, dan perlindungan habitat ikan yang kritis. “Pastikan bahwa pilihan seafood kita datang dari sumber yang memerhatikan aspek keberlanjutan. Harus kritis,” tegas Utari.

Komitmen Aruna dalam Memerangi Perubahan Iklim

Aruna berkomitmen untuk berperan aktif dalam memerangi perubahan iklim dengan cara:

  • Mendampingi masyarakat pesisir dalam mengelola sampah agar kelestarian laut tetap terjaga.
  • Melakukan konservasi ekosistem laut dengan menanam dan merestorasi mangrove.
  • Mendukung nelayan lokal untuk menerapkan praktik perikanan berkelanjutan.

Dengan mengembangkan gerakan ini melalui kolaborasi transformatif, Aruna tidak hanya akan menciptakan planet biru yang sehat, tetapi juga masyarakat yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan. Utari menambahkan, “Dedikasi kami terwujud dalam Sustainability Report Aruna yang mencatat pencapaian dan komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan perikanan.”

Aruna akan terus berinovasi dan berkolaborasi untuk melindungi laut Indonesia. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi laut dan planet bumi.

Leave a reply

Array

No comments found.