Konsumsi Ikan Bisa Cegah Stunting

Nakama Aruna

19 Desember 2024

consuming fish prevent stunting

Kekurangan gizi pada anak masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita di Indonesia adalah 21,6%. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar 14% pada tahun 2024.

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan fisik yang tidak optimal akibat kekurangan gizi kronis. Asupan gizi yang memadai sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan intervensi gizi, salah satunya dengan rutin mengonsumsi ikan. Simak ulasan berikut untuk mengetahui manfaat konsumsi ikan dalam mencegah stunting.

Ketahui Manfaat Konsumsi Ikan Untuk Cegah Stunting

  • Mengapa Konsumsi Ikan Bisa Mencegah Stunting?

Ikan merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi dan mengandung berbagai asam amino essensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Protein berperan penting dalam mendukung pertumbuhan fisik anak, termasuk tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Asam amino juga dibutuhkan untuk mengaktifkan enzim dan hormon pertumbuhan.

Konsumsi ikan secara rutin, yaitu sebanyak 2-3 kali per minggu, dapat berkontribusi dalam mencegah stunting. Di Indonesia, ikan merupakan sumber pangan yang mudah didapat dan harganya terjangkau. Masyarakat dapat mengonsumsi berbagai jenis ikan lokal yang bergizi, seperti kembung, tuna, tongkol, dan tenggiri.

Anak yang diberikan asupan gizi terbaik pada 1000 hari pertama kehidupannya, atau sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun, berpotensi tidak menjadi stunting. Sebaliknya, kekurangan gizi selama periode ini dapat meningkatkan risiko stunting yang berdampak pada kualitas hidup anak.

  •  Konsumsi Ikan di Indonesia

Angka Konsumsi Ikan (AKI) nasional mencapai 56,48 kilogram per kapita pada tahun 2022. Pada tahun tersebut, rata-rata setiap individu mengonsumsi ikan seberat 56,48 kilogram dalam satu tahun. Data ini mencakup berbagai jenis ikan, baik ikan air tawar maupun ikan laut.

Namun, jumlah ini masih perlu ditingkatkan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan target AKI nasional pada tahun 2024 menjadi 62,05 kilogram per kapita. Peningkatan konsumsi ikan menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya asupan gizi yang memadai, sehingga dapat mencegah stunting.

  • Peran KKP dalam Upaya Pencegahan Stunting

KKP memiliki program GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia. Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat agar menjadikan ikan sebagai sumber protein utama untuk memenuhi kebutuhan gizi. Untuk mendukung implementasi program tersebut, diperlukan kerjasama yang melibatkan berbagai komponen masyarakat, termasuk keluarga.

Keluarga memiliki peran penting dalam mendukung program GEMARIKAN. Sajikan ikan yang lezat dan menarik dalam menu makanan sehari-hari agar anak suka makan ikan. Pilihlah ikan dan seafood yang berasal dari sumber yang berkelanjutan untuk mendukung keberlanjutan perikanan. Selain itu, pantau pertumbuhan anak secara berkala agar dapat mendeteksi potensi stunting lebih awal.

Konsumsi ikan berperan penting dalam pencegahan stunting. Itulah sebabnya, setiap individu perlu mengonsumsi ikan secara rutin, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak. Konsumsi ikan lokal juga dapat mendukung keberlanjutan perikanan sehingga ikan tetap menjadi sumber pangan yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia di masa depan.

Aruna mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan dalam keluarga demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan konsumsi ikan yang rutin, anak Indonesia akan tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan tidak stunting.

Mari konsumsi ikan agar anak-anak Indonesia bebas stunting! 

Leave a reply

Array

No comments found.