Produk Perikanan Nelayan Aruna Sudah Jadi Produk Seafood Primadona di Amerika!

Jakarta, Indonesia – Seafood Expo North America (SENA) adalah pameran seafood terbesar di Amerika Utara. Ribuan pembeli dan pemasok dari seluruh dunia menghadiri pameran tahunan selama tiga hari untuk bertemu, menjalin jaringan, dan berbisnis. Amerika Utara sendiri merupakan salah satu negara besar yang aktif mengimpor produk seafood dari seluruh dunia. Aruna Crab, produk rajungan premium yang dibuat dengan mengikuti standar keberlanjutan global oleh Aruna, adalah produk yang pun menjadi primadona bagi banyak pembeli di sana. 

Aruna telah merambah pasar Amerika Utara sejak 2017 silam dan masih bertahan hingga hari ini. Komitmen Aruna untuk memberikan produk seafood pilihan dan bertanggung jawab adalah salah satu faktor yang memengaruhi adanya permintaan yang berulang dari pasar di Amerika Utara. Konsumen di mancanegara memang sudah sangat menyadari tentang pentingnya aspek traceability, sustainable fisheries, dan Good Manufacturing Practices dari setiap produk perikanan yang mereka beli dan konsumsi. Memenuhi beberapa faktor fundamental tersebut, Aruna Crab menjadi pilihan unggul di sejumlah horeca di Amerika Utara.

Pemerintah Indonesia sendiri, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tengah gencar mendorong pelaku industri untuk melakukan ekspor komoditas produk perikanan. Adapun, 5 komoditas produk perikanan yang ditargetkan pemerintah dapat mendunia yakni udang, lobster, kepiting, rumput laut, dan tilapia. Aruna selaku integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator asal Indonesia turut membantu pemerintah meramaikan pasar ekspor. 3 komoditas dari target pemerintah tersebut, seperti kepiting, udang, dan ikan telah dipasarkan Aruna ke pasar internasional, khususnya Amerika. 

“Produk Aruna sudah lama ada di market internasional, tentunya dengan fokus komoditas yang berbeda tiap negara. Contohnya, rajungan Aruna yang telah diakui kualitasnya oleh masyarakat Amerika dan kami selalu memenuhi permintaan mereka akan ini. Menyusul beberapa komoditas unggulan kami lainnya yang tak kalah digemari oleh masyarakat internasional juga,” ujar Utari Octavianty-CoFounder dan Chief Sustainability Officer Aruna. Saat ini, Aruna telah memiliki lebih dari 23 komoditas produk perikanan unggulan dengan kualitas internasional. Seluruh produk Aruna dapat dilihat di e-commerce Seafood by Aruna agar konsumen lokal maupun internasional dapat membeli produk unggulan Aruna. 

Kini, Aruna telah tumbuh bersama 40.000 Nelayan Aruna dan 500 perempuan pesisir dalam menghasilkan produk perikanan yang telah memenuhi Global Standard Food Safety dengan penilaian tertinggi hingga layak untuk dipasarkan di pasar internasional. Dengan ini, Aruna semakin optimis membantu pemerintah melakukan hilirisasi produk perikanan di Indonesia agar mendunia. 

Co-Founder Aruna Terima Penganugerahan Award FORTUNE Indonesia 40 Under 40

Jakarta, Indonesia – Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, menghadiri seremonial penganugerahan award FORTUNE Indonesia 40 Under 40 pada tanggal 16 Maret 2023 di The Tribrata, Darmawangsa. Dengan latar belakangnya sebagai bocah pesisir, Utari begitu akrab dengan laut. Orang tuanya bahkan melarangnya untuk berkecimpung di sektor perikanan. Namun, kendati orang tuanya menganggap sektor tersebut tak menjanjikan, Utari berhasil membalikkan stereotip tersebut—bertahun-tahun setelahnya, tanpa disangka-sangka. 

Bermodalkan visinya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi daerahnya dan industri perikanan negerinya, ia bertemu dengan kedua teman kuliahnya yang pun memiliki ketertarikan dan visi yang sama. Mereka adalah Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhlillah. Rantai pasokan yang tidak efisien, integrasi dan pemrosesan data yang buruk, serta kontrol kualitas yang belum optimal mendorong Aruna untuk bergerak. Setelah hampir 7 tahun berlayar, Aruna telah berhasil memberdayakan 40.000 Nelayan Aruna, juga masyarakat pesisir di 31 provinsi di Indonesia. 

Utari mengungkapkan, “Penerapan ESG (Environment, Social and Corporate Governance) yang bertanggung jawab sudah menjadi fokus Aruna sejak awal. Adalah hal yang menyenangkan ketika kita dapat melakukan pekerjaan kita, sambil memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini kemudian diapresiasi oleh berbagai kalangan, terutama FORTUNE Indonesia yang berkenan menganugerahkan award 40 Under 40 untuk saya. Semoga award ini dapat menjadi motivasi untuk terus stay genuine terhadap apa yang saya kerjakan sehari-hari.”

Penganugerahan award FORTUNE Indonesia 40 Under 40 ini diikuti dengan agenda networking dan business matching bersama sesama penerima award yang lain, juga pihak-pihak lain yang pun hadir di acara tersebut. Dengan tema “Resilience, Initiative, and Sustainable Growth”, FORTUNE Indonesia 40 Under 40 juga menjadi wadah yang relevan untuk pelaku bisnis di berbagai sektor, seperti ekonomi, bisnis, keuangan, tech, leadership, dan pastinya ESG. 

Aruna di Agrinnovation Conference: Perikanan Tangkap dan Budidaya Saling Bersinergi untuk Sustainable Fisheries

Jakarta, Indonesia – Pada 15 Maret 2023, Aruna diundang oleh Edu Farm dan Tech in Asia sebagai salah satu panelis di Agrinnovation Conference, di mana topik tentang agrikultur dan teknologi diangkat dan didiskusikan. Acara ini hadir untuk menginspirasi, memberdayakan, dan menghubungkan berbagai pemangku kepentingan di sektor agrikultur Indonesia, serta menyoroti perkembangan inovasi dan teknologi melalui transformasi digital. Diwakilkan oleh Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, acara ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak motivasi bagi para pengusaha muda dan inovator untuk berkontribusi di sektor perikanan Indonesia. 

Sebagai negara kepulauan, Indonesia sendiri telah banyak diakui sebagai negara dengan sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Sektor perikanan di Indonesia ini datang baik dari perikanan tangkap maupun budidaya. Utari mengungkapkan, “Perikanan tangkap dan perikanan budidaya ini saling bersinergi. Faktanya, tujuan utama budidaya ikan adalah untuk mengurangi efek negatif dari penangkapan ikan yang berlebihan di laut. Namun, di saat yang bersamaan, perusahaan-perusahaan seperti Aruna yang bergerak di perikanan tangkap juga tetap mengoptimalkan potensi laut kita. Kita persingkat juga rantai pasoknya, edukasi para nelayan tentang keberlanjutan ekosistem laut, teknologi, dan lain-lain.”

Pergerakan positif pada sektor perikanan bergantung pada perikanan tangkap dan akuakultur nasional. Perikanan tangkap sendiri, menurut Aruna, terdiri dari beberapa komoditas utama, seperti lobster, rajungan, tuna, tongkol, dan cakalang. Di lain sisi, perikanan akuakultur sendiri banyak berfokus pada beberapa komoditas utama yang terdiri dari udang, ikan air tawar, dan rumput laut. Kendati memiliki fokus yang berbeda, supply chain management yang memadai tetap menjadi kebutuhan dasar keduanya. 

Aruna sendiri memiliki 180 Aruna Hub yang tersebar di seluruh pesisir Indonesia. Sebagai titik berkumpul untuk melakukan transaksi, Aruna Hub juga menjadi titik di mana supply chain berawal. Jika berkenaan dengan dunia perikanan, maka rantai pasok perikanan adalah kegiatan yang dimulai dari nelayan atau petani ikan sebagai produsen bahan mentah, hingga pada akhirnya, produk tersebut bisa sampai ke konsumen akhir sebagai pembeli. “Pada praktiknya, supply chain perikanan memang membutuhkan penanganan yang ekstra agar kualitas ikan tetap segar. Selain bekerja dengan pemerintah dan berbagai mitra, Aruna Hub juga merupakan tempat untuk memperbaharui treatment rantai pasok dingin di pelosok dengan cara yang konvensional, namun applicable,” tutup Utari.

Desa Nelayan Aruna Ikuti Assessment FAO Untuk Program Desa Digital

Jakarta, Indonesia – The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) Indonesia bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar “Ekosistem Desa Digital di Indonesia: Stakeholder Workshop di Bandung pada Selasa, 07/3. Workshop ini merupakan bagian dari program promosi dan percepatan rencana aksi ekosistem desa digital di Indonesia. Aruna sebagai salah satu pelaku industri sektor perikanan turut diundang hadir dalam kegiatan ini. 

Pada tahapan awalnya, tim IPB dan FAO Indonesia telah melakukan identifikasi inovasi terhadap 138 desa yang tersebar di 34 provinsi yang hasilnya menunjukkan provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang telah memiliki lanskap program ekosistem desa digital secara komprehensif. Maka dari itu, dipilihlah 17 desa di area Jawa Barat untuk dilakukan survei dan pilot project. Salah satu dari 17 desa tersebut adalah desa Nelayan Aruna di Ujunggenteng. 

Aruna menilai program ekosistem desa digital yang dikembangkan ini sejalan dengan visi-misi perusahaan yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemanfaatan teknologi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai budaya lokal setempat. 

“Benar, desa Nelayan kami di Ujunggenteng masuk dalam salah satu desa yang di mapping oleh tim IPB & FAO untuk program desa digital. Kami turut senang, desa Nelayan Aruna bisa dipilih untuk program ini. Kami menyikapi positif program ini dan pastinya mendukung penuh karena ini sejalan dengan visi-misi Aruna yang fokus pada kesejahteraan masyarakat pesisir. Kami berharap, desa Nelayan Aruna dapat menjadi pilot project untuk program digitalisasi desa ini sehingga semakin memberikan dampak yang nyata bagi nelayan kami dan juga masyarakat lokal Ujunggenteng pastinya,” ujar Utari Octavianty, CoFounder & CSO Aruna.

Program desa digital di Jawa Barat ini memiliki beberapa tema antara lain bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan pelayanan masyarakat (e-Government). Penentuan tema dan desa yang relevan nantinya akan ditentukan berdasarkan hasil survei dan analisa yang telah dilakukan sebelumnya. Ke depannya, implementasi program akan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan setempat seperti pemerintah provinsi Jawa Barat hingga komunitas masyarakat. Diharapkan, program ini mendapat dukungan penuh dari banyak pihak sehingga Ekosistem Desa Digital Provinsi Jawa Barat dapat terwujud dan melahirkan desa digital yang dapat menjadi percontohan.

Aruna Gelar Buyer Gathering, Hadirkan Live Seafood dan Lelang Ikan

Jakarta, Indonesia – Pada 23 Februari 2022, Aruna, integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator di Indonesia yang merevolusi rantai pasok perikanan Indonesia, mengadakan buyer gathering yang bertemakan “Discover the Finest Indonesian Seafood”. Buyer gathering ini dihadiri oleh mitra Aruna yang terdiri dari pelaku industri seperti industri food service, modern trade, dan e-commerce. Adapun, berbagai produk seafood yang ditampilkan di agenda ini adalah salmon, gurame, udang, tongkol, dan pasteurisasi rajungan.

Pada kesempatan ini, Aruna juga melakukan kegiatan menarik berupa promo dan lelang produk Seafood by Aruna yang diperuntukkan khusus bagi buyer yang hadir. Tentunya, Aruna ingin memperkenalkan varian komoditas perikanan yang telah diproduksi secara berkualitas dan memenuhi standar Good Manufacturing Product (GMP) melalui kegiatan ini. Hal ini membuat Aruna dikenal dengan produknya yang berkualitas ekspor.

Dengan kapabilitas tersebut, Aruna juga ingin menyediakan produk perikanan kualitas ekspor bagi masyarakat Indonesia. Buyer gathering bertemakan “Discover the Finest Indonesian Seafood” ini tak hanya dapat mengangkat kembali potensi laut Indonesia yang begitu kaya, tetapi juga nelayan-nelayan lokal di mata pasar domestik. Melalui ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan teknologi yang Aruna kembangkan, Aruna ingin menjadikan laut sebagai sumber penghidupan yang lebih baik bagi semua, terutama nelayan dan masyarakat pesisir. Sejauh ini, sudah ada 40.000 nelayan yangAruna berdayakan.

Di acara yang dihadiri oleh loyal dan potential customers Aruna tersebut, Djong Niti Sastro, Vice President Sales Aruna mengatakan, “Yang ingin kami gaungkan adalah gerakan #RevolusiProtein melalui konsumsi seafood secara reguler. Seafood by Aruna merupakan produk seafood segar, sehat, dan berkualitas yang berasal langsung dari nelayan lokal di seluruh wilayah Indonesia dan ditangkap dengan prosedur yang ramah lingkungan. Mulai dari tuna loin, udang kupas, tenggiri steak, hingga rajungan yang di-pasteurized. Tentu akan lebih berdampak apabila perusahaan yang memproduksi seafood tersebut juga telah memiliki kredibilitas pertanggungjawaban yang unggul, baik secara lingkungan maupun community development.”

Selfia sebagai salah satu buyer dari Autogrill Indonesia, mengungkapkan, “Sebagai existing customer dari Seafood by Aruna, saya merasakan kualitas produk Aruna yang dapat diacungkan jempol. Setelah mengikuti agenda buyer gathering ini, saya secara personal jadi mengerti ternyata rantai pasok yang semula panjang, kini Aruna cut agar lebih efektif dan efisien一dari nelayan, langsung ke konsumen, baik konsumen in bulk dan retailer. Bisa dilihat bahwa Aruna berupaya untuk mempraktikkan fokus KKP saat ini, yakni hilirisasi industri perikanan, tanpa menyingkirkan nelayan-nelayan berskala kecil. Inilah yang kita sebut sebagai inklusi ekonomi.”

Untuk diketahui, beberapa nama yang telah menjadi loyal customer Aruna adalah Boga Group, Swiss-Belhotel, dan Kitchenette dari kategori Food Service; Market City, Transmart, dan Lotte Mart dari kategori Modern Trade; serta Japfa, Sayurbox, dan Eden Farm dari kategori e-commerce. Untuk mendapatkan produk terbaik Seafood by Aruna, mohon kunjungi Tokopedia Seafood by Aruna atau website Seafoodbyaruna

Aruna di Bincang Bahari KKP: Hilirisasi dan Tingkat Konsumsi Ikan Indonesia Harus Ditingkatkan

Jakarta, Indonesia – Pada 21 Februari 2023, Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP) mengadakan Bincang Bahari KKP dan mengangkat tema “Peta Sektor Kelautan dan Perikanan di Tengah Isu Resesi”. Turut melibatkan para pelaku industri kelautan dan perikanan, KKP pun mengundang Aruna sebagai  integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator di Indonesia yang merevolusi rantai pasok perikanan Indonesia melalui teknologi. Pada kesempatan ini, Aruna diwakili oleh Co-Founder dan Chief Sustainability Aruna, Utari Octavianty.

Agenda kali ini mendiskusikan tentang tantangan dan persaingan pasar di tengah krisis global yang sudah santer diberitakan saat ini.  Namun, mengingat fakta bahwa industri kelautan dan perikanan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, Aruna menilai strategi Hilirisasi yang tengah dirancang oleh pemerintah merupakan hal yang tepat. Di sisi lain, Aruna juga menilai Hilirisasi menjadi sebuah solusi dalam merevolusi industri perikanan dan kelautan Indonesia.

Utari menyatakan, “Hilirisasi adalah hal yang positif dimana pastinya akan memberikan value added bagi industri perikanan Indonesia. Selain itu, pelaku bisnis juga harus saling terkoneksi untuk membantu mewujudkan hilirisasi ini. Kami di Aruna mendukung penuh upaya ini salah satunya dengan mengoptimalkan hasil tangkapan nelayan serta menyajikan diversifikasi komoditas tangkapan Nelayan Aruna yang tentunya sesuai dengan kebutuhan pasar.”

Menyikapi perihal resesi global, Aruna menilai pelaku bisnis khususnya sektor perikanan dan kelautan harus mampu memilah produk-produk mana yang tepat untuk di ekspor dan mana yang tidak. Serta, harus jeli menciptakan potensi market di negara sendiri. Tingkat konsumsi ikan di Indonesia harus digarap agar konsumsi ikan di negara sendiri meningkat dan kesehatan gizi masyarakat Indonesia juga meningkat.

Ir. Ishartini, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP), mengatakan, “Strategi perencanaan yang baik tentu dapat meminimalisir dampak dari kondisi yang tak menentu ini. Didukung fokus pemerintah Indonesia saat ini, khususnya strategi hilirisasi, diharapkan industri perikanan dan kelautan dapat tetap bertumbuh, mengingat sektor perikanan masuk ke dalam 8 sektor fokus pemerintah. Menjawab apa yang dibutuhkan oleh pelaku industri tersebut, kami juga tengah mengupayakan hilirisasi yang pun didukung dengan sarana prasarana logistik yang memadai, terlebih untuk rantai supply chain end-to-end khususnya untuk produk perikanan.”

Co-Founder Aruna Sabet Award Fortune Indonesia 40 Under 40: Dinilai Bawa Dampak Positif bagi Kehidupan Nelayan

Jakarta, Indonesia – Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty, telah berhasil menyabet award Fortune Indonesia 40 Under 40 pada tahun 2023 ini. Mewakili Aruna sebagai integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator di Indonesia yang menghubungkan nelayan skala kecil ke pasar yang lebih luas melalui teknologi, Utari dinilai memiliki kecakapan dalam menciptakan peluang dan memanfaatkan teknologi untuk memberikan dampak positif bagi industri perikanan dan kelautan Indonesia khususnya nelayan dan masyarakat pesisir. 

 

Tumbuh di sebuah desa pesisir di Balikpapan, Kalimantan Timur―sebuah wilayah di mana sebagian besar nelayan kecil tinggal, Utari sudah lama bercita-cita untuk memberi perbaikan kehidupan bagi masyarakat pesisir. Tak disangka, setelah 6 tahun Aruna dirintis, ia berhasil membuka potensi dan berkontribusi pada terciptanya ribuan lapangan kerja baru. Ia pun memiliki peran penting dalam laju bisnis yang Aruna jalani. Hingga saat ini, Aruna telah memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir dengan memberdayakan 40.000 nelayan yang tersebar di 31 provinsi di Indonesia.

 

Utari mengungkapkan, “Adalah sebuah kebanggan bagi saya untuk dapat memperoleh penghargaan Fortune Under 40 ini. Kita semua telah tahu bahwa Fortune telah memiliki rekam jejak yang sangat kredibel di bidangnya. Tentunya, apresiasi ini dapat menjadi semangat bagi saya pribadi dan kedua rekan founders Aruna untuk terus berkomitmen dan berkontribusi positif dalam mewujudkan visi dan misi bisnis kami, serta menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia.”

 

Hendra Soeprajitno, Editor-in-Chief Fortune Indonesia, mengungkapkan, “Dari 40 penerima award Fortune Indonesia 40 Under 40 ini, ada persamaan yang melekat di antara mereka: kiprah, energi, waktu, kerja keras, semangat pantang menyerah, konsistensi, dan dedikasi yang berujung pada output positif yang banyak membantu kehidupan kita bersama. Berhasil meraih award ini dari sektor industri perikanan, yakni Aruna, Utari sendiri dinilai mampu menyejahterakan nelayan lokal Indonesia dan mempromosikan hasil tangkapan lokal ke internasional. Aruna juga menjalankan bisnis dengan menerapkan prinsip perikanan berkelanjutan dengan standar kualitas produk yang telah tersertifikasi internasional.”

Aruna di “Think Green 7.0” FPIK Univ Padjadjaran: Tanam Mangrove & Transplantasi Karang Harus Dimonitor Berkala

Sebagai integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator pertama di Indonesia, Aruna berfokus untuk memberikan kontribusi tak hanya pada pertumbuhan inklusi ekonomi, tetapi juga pada penerapan praktik bisnis yang berkelanjutan. Dalam realisasinya, Aruna menggandeng sejumlah mitra yang berpengalaman pada bidangnya, salah satunya adalah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran. Pada awal Desember lalu, Aruna melakukan penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang bersama mahasiswa/i FPIK Universitas Padjadjaran dalam acara “Think Green 7.0”.

Bersama dengan lebih dari 100 mahasiswa/i FPIK Universitas Padjadjaran, Aruna melakukan penanaman 1000 bibit mangrove di PIAMARI Aquarium Pangandaran. Kegiatan ini ditujukan untuk membantu untuk penyerapan karbon melalui project blue carbon yang diharapkan dapat membantu mengurangi perubahan iklim dan restorasi mangrove. FPIK Universitas Padjadjaran juga akan membantu Aruna dalam pengeksekusian penambahan bibit, serta pengadaan monitoring setiap tahunnya. 

Masih dalam rangkaian acara “Think Green 7.0”, Aruna juga mengadakan transplantasi terumbu karang. Terdapat puluhan bibit terumbu karang yang dipasang pada kerangka laba-laba dan diletakkan di dasar laut Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Seperti yang diketahui, fenomena-fenomena perubahan iklim telah terjadi di dunia. Adapun, salah satu faktor yang memengaruhi hal tersebut adalah adanya peningkatan emisi karbondioksida. Oleh sebab itu, “Think Green 7.0” mengadakan proyek yang mengusung konsep blue carbon sebagai media untuk menyerap karbon. 

Untuk diketahui, blue carbon atau karbon biru dalam vegetasi pesisir dapat menyerap karbon 100 kali jauh lebih efektif dan permanen dibanding hutan tropis di darat, lho. Untuk itu, Aruna bersama “Think Green 7.0” bergerak dalam program kerja rehabilitasi yang bertujuan untuk memulihkan dan meningkatkan fungsi ekosistem mangrove dan terumbu karang untuk penyerapan karbon. 

Digarap bersama dengan institusi pendidikan kenamaan, acara “Think Green 7.0” yang dieksekusi bersama dengan Aruna ini juga akan menjadi “lahan” studi kasus yang berpotensi besar untuk menghasilkan sejumlah data valid untuk diolah dan dituangkan ke dalam sebuah jurnal ilmiah mengenai mangrove dan terumbu karang.

Aruna Kenalkan “BOON”, Daging Rajungan Premium di SIAL Interfood

Pameran makanan dan minuman berskala internasional The Global Food Marketplace atau Salon International de L’alimentation (Sial Interfood) kembali digelar pada 9 – 12 November 2022 lalu di Jakarta International Expo, Kemayoran Indonesia. Aruna sebagai perusahaan perikanan terdepan di Indonesia pun sukses dalam keikutsertaannya untuk turut meramaikan pameran ini. Pada kesempatan tersebut, Aruna memperkenalan salah satu produk ekspor terbaiknya, yakni “BOON”. BOON telah sukses menjadi konsumsi masyarakat internasional dan pada kesempatan ini, BOON dikenalkan untuk konsumen domestik, serta jaringan pasar HOREKA di Indonesia.

BOON merupakan daging rajungan (blue swimming crab) premium yang telah melewati proses pasteurisasi dengan kualitas ekspor terbaik yang berasal dari nelayan lokal Indonesia. BOON diproduksi dengan mengedepankan standar Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) agar kualitas produk tetap terjaga dengan baik ketika dikonsumsi. BOON juga memiliki keunikan produk tersendiri seperti tekstur daging rajungan premium yang lembut, ready to eat, serta memiliki kandungan gizi dan protein terbaik.

“BOON adalah sebuah produk yang baru dan unik di Indonesia. Daging kepiting yang dipasteurisasi yang dikemas di dalam kaleng memang masih jarang ditemui di Indonesia. Teksturnya lembut dan rasanya tidak begitu plain, tetapi agak sedikit gurih. Ya, di momen ini, Aruna juga bermaksud untuk memperkenalkan salah satu produk seafood ekspor terbaiknya, yakni BOON itu tadi. Tentunya, BOON akan menjadi incaran konsumen lokal karena praktis, ready to eat dan mudah diolah sehingga pas untuk channel horeca,” ujar Djong Niti Sastro-Head of Commercial Aruna.

Selain itu, ada beberapa komoditas unggulan lainnya yang dipamerkan Aruna dalam Sial Interfood kali ini, yakni rajungan utuh, ikan kakap merah, salmon dan tuna. Aruna berharap dengan turut serta dalam ajang internasional ini, brand Aruna dapat semakin dikenal luas dan juga dapat memperluas cakupan bisnis Aruna dengan semangat menjadikan komoditas laut Indonesia mendunia. Jika Anda tertarik untuk mencicipinya, jangan lupa untuk mendapatkan BOON di Tokopedia Seafood by Aruna.

Diundang Deal Street Asia, Aruna Bicarakan Tren Investasi Dampak di PE-VC Summit 2022

Wallich, Singapura – Pada Selasa, 27 September 2022, Aruna diundang secara eksklusif oleh Deal Street Asia untuk menjadi salah satu pembicara di PE-VC Summit 2022, sebuah perhelatan akbar Deal Street Asia yang mengundang puluhan pembicara global dari berbagai sektor industri, yang dilaksanakan di Singapura. Diwakili oleh Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Aruna berbagi panggung dengan Heritas Capital, BlueOrchard Finance, dan KKR & Co. Inc. untuk membicarakan “Scaling Impact through Private Capital”. Sesi tersebut dipandu langsung oleh Michelle Teo, Managing Director Deal Street Asia.

Berkembangnya kesadaran masyarakat luas tentang konsep dan implementasi keberlanjutan telah menciptakan pengaruh pada bisnis yang diinisiasi oleh masyarakat, pemerintah, pemegang saham, lembaga keuangan, bahkan karyawan. Pada sesi “Scaling Impact through Private Capital”, Aruna mengungkapkan bahwa profit tak bisa menjadi satu-satunya fokus yang diutamakan. Aruna percaya bahwa pelaku bisnis pun perlu memiliki tanggung jawab penuh terkait metode atau bagaimana bisnis mereka dilaksanakan. Di era ini, dampak positif kepada masyarakat menjadi salah satu poin penting yang harus diperhatikan oleh setiap pelaku bisnis.

Pada kenyataannya, dampak investasi tidak hanya diukur dari kinerja keuangan, tetapi juga bagaimana suatu organisasi dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Adanya pasar investasi pun kemudian memberikan berbagai peluang bagi para investor untuk turut berkontribusi pada masalah sosial dan lingkungan melalui investasi, sambil tetap bekerja untuk mendapat financial return. Aruna, Heritas Capital, BlueOrchard Finance, dan KKR & Co. Inc. sepakat bahwa investor, pelanggan, dan karyawan masa kini akan dengan senang hati berkontribusi pada produk atau layanan yang berupaya untuk membantu sektor lain.

Pada pembukaan PE-VC Summit 2022, Joji Philip, Founder & Editor-in-Chief DealStreetAsia, mengatakan, “PE-VC 2022 ingin membantu investor dan para pelaku di perusahaan unicorn, startup, dan VC untuk dapat saling memahami perspektif satu sama lain, sehingga bersama kita dapat memitigasi risiko yang mungkin terjadi dalam berinvestasi di emerging market dan model bisnis yang lebih baru atau non-tradisionalㅡbaik dari strategi teknis dan implementasinya, tata kelola dan peraturan publik, maupun pemeliharaan pengembangan komunitas. Setiap unsur sudah semestinya dilihat dari perspektif yang interdisipliner.”

Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Aruna, menyebutkan dalam sesinya, “Misi kami adalah menjadikan laut sebagai mata pencaharian yang lebih baik bagi semua. Untuk mengimplementasikannya, kami juga berfokus pada praktik-praktik bisnis yang berkaitan dengan dampak. Oleh karenanya, kami pun take care faktor ‘People’, ‘Profit’, dan ‘Planet’. Ketika ‘People’ memiliki pemahaman yang sudah lebih memadai tentang pentingnya keberlanjutan, misalnya, dan mereka sudah mendapatkan ‘Profit’ yang ideal, saat itulah ‘Planet’ juga akan terkena dampak positif. Teruslah ukur dampak dengan menentukan kerangka kerja dan metrik performa agar kita dapat lebih memahami atribusi bisnis yang kita tekuni.”