Kampanyekan Sustainable Fisheries Eating untuk Mengatasi Stunting
Bulan November merupakan bulan yang spesial bagi Indonesia, khususnya para stakeholder seputar fisheries industry. Pada bulan ini, tepatnya di tanggal 21 November, Hari Ikan Nasional (Harkannas) diperingati. Ikan sebagai sumber berbagai nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, sudah seharusnya menjadi makanan pokok wajib bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, untuk mencegah stunting, menggalakkan sustainable fisheries eating bisa menjadi salah satu solusi.
Pemerintah terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menyiapkan berbagai kegiatan demi mengkampanyekan Harkannas, termasuk dengan menyelenggarakan webinar dengan tajuk “Makan Ikan Cegah Stunting, Tingkatkan Kinerja Otak dan Ketahanan Nasional”. “Kita mesti bangga, menu ikan khas Nusantara sangat berprotein tinggi,” ungkap Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Widya Rusyanto.
Sustainable Fisheries Eating Sebagai Solusi yang Mudah dan Murah
Lebih lanjut Widya Rusyanto juga mengungkapkan, “Tidak ada alasan untuk tidak suka ikan, gizinya pasti, lebih terjangkau dan juga hemat energi karena cepat diolah.” Bahkan, dr. Raissa Edwina Djuanda sebagai pakar nutrisi yang turut hadir dalam webinar juga mengungkapkan bahwa selain bernutrisi, mengkonsumsi ikan juga membuat kulit menjadi lebih berseri.
Sehingga dengan mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk menerapkan sustainable fisheries eating, bukan hanya dapat menekan angka stunting tetapi juga membuat masyarakat memiliki penampilan yang lebih baik. Mitos yang sering beredar di masyarakat adalah dengan sering mengkonsumsi sumber protein hewani dapat menimbulkan penyakit karena mengandung banyak kolesterol. Padahal hasil penelitian justru menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan laut bermanfaat untuk menurunkan risiko kelebihan berat badan serta terkena diabetes tipe 2.
Kini, ikan laut sudah semakin terjangkau bagi masyarakat, jadi sudah selayaknya menjadi tugas bersama untuk menyadarkan orang di sekitar kita bahwa menjadikan ikan sebagai makanan wajib adalah solusi yang mudah dan murah untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Dengan demikian meningkatnya indeks konsumsi ikan di tengah masyarakat, juga akan memberikan peluang wirausaha untuk menjadi supplier seafood.
Besarnya Manfaat Ikan untuk Seluruh Aspek Kesehatan
Dr. dr. Taufiq Pasiak selaku Dekan dari Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta menguraikan manfaat ikan penting bagi perkembangan otak. Dalam rinciannya, dr Taufiq mengungkapkan bahwa setiap kenaikan 20 g/hari atau sekitar satu porsi menu ikan per minggu, dapat menurunkan 2%-7% risiko kematian penyakit kardiovaskular, kematian penyakit jantung koroner, serta semua penyebab kematian, stroke, infark miokard, sindrom koroner akut. Disamping itu, terjadinya gagal jantung, kanker gastrointestinal, penyakit Alzhaimer, sindrom metabolik, demensia, dapat dicegah dengan rajin mengkonsumsi ikan.
Aruna Akan Terus Mendampingi Masyarakat dan Menyokong Pemerintah dalam Dunia Perikanan
Begitu besarnya manfaat ikan bagi masyarakat harus sering digaungkan dalam berbagai kesempatan, di samping pemerintah juga harus menjamin ketersediaan ikan yang layak konsumsi serta terjaganya kestabilan harga. Aruna sebagai perusahaan yang fokus pada sektor perikanan, dengan senang hati akan turut ambil bagian. Agar kedepannya bukan hanya dalam rangka Harkannas saja, kebiasaan memakan ikan menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan.
Selain memperbaiki rantai pasokan ikan dan memperbaiki kehidupan para nelayan, Aruna Hub sebagai ekosistem perikanan juga akan mengambil peran dalam mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk rajin makan ikan. Bukan sekedar makan ikan tetapi lebih baik dari itu, yakni menerapkan sustainable fisheries eating demi kesehatan dan lingkungan. Sehingga bukan hanya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim, tetapi juga dapat memberikan bukti bahwa negara kita memang serius menjaga kondisi lingkungan.
Leave a reply
No comments found.