Timbangan Online di Tual siap Majukan Marine Fisheries

Marco

September 23, 2022

timbangan digital, marine fisheries

Pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan taraf industri marine fisheries skala nasional dengan menerapkan penggunaan timbangan elektronik yang tersambung langsung secara daring (online) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual, Provinsi Maluku. Hal ini ditunjukkan langsung pada Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Tual tanggal 14 September 2022.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (kkp.go.id), penggunaan timbangan elektronik daring ini merupakan wujud nyata pemanfaat teknologi yang sangat berperan untuk meningkatkan akurasi dan mempermudah proses inventarisasi data perikanan. Oleh karena itu, PPN Tual juga sekaligus dijadikan sebagai proyek percontohan dalam hal implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur dan pemungutan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pasca produksi.

Jalan yang panjang namun pasti menuju kejayaan industri Marine Fisheries Indonesia

Bukan hanya diletakkan di PPN Tual, total pemerintah telah memiliki 12 timbangan elektronik daring yakni sebanyak 6 buah di PPN Tual, 3 buah di PPN Kejawanan (Cirebon, Jawa Barat) dan sisanya sebanyak 3 buah di PPN Ternate. Manfaat dari penggunaan timbangan elektronik mempunyai tingkat galat atau error yang kecil sehingga data timbangan ikan hasil tangkapan bersifat representatif, kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan, demikian diungkap oleh Menteri Trenggono.

Dengan pengukuran secara daring, maka data timbangan dari hasil tangkapan para nelayan dapat diakses secara realtime dan dapat segera divalidasi oleh pihak verifikator. Bukan hanya meningkatkan pendapatan pemerintah dan memudahkan para nelayan, penerapan timbangan ini juga mendukung semangat sustainable fisheries. Karena setiap kapal yang mendapat izin melaut sudah ditetapkan seberapa besar kuota ikan yang dapat mereka tangkap di laut.

Penentuan kuota sebagai bentuk penerapan output control mechanism

Kini, kapal nelayan tidak dapat lagi sembarang menangkap hasil laut sebanyak-banyaknya. Namun, mereka harus bergerak sesuai dengan kuota yang telah diberikan, yang nantinya akan dicek langsung melalui timbangan elektronik daring di pelabuhan perikanan. Hal ini merupakan wujud transformasi pengelolaan yang tadinya berbasis input control beralih menjadi mekanisme berbasis output control.

Program yang diterapkan pemerintah ini diharapkan sebagai langkah revolusi di bidang marine fisheries, mengingat pengimplementasian program baru ini turut mengupayakan desentralisasi hasil tangkapan di luar Pulau Jawa dan kapal perikanan harus mendaratkan ikan hasil tangkapannya di pelabuhan yang telah ditunjuk.

Ekonomi Biru: tujuan akhir industri perikanan indonesia yang berkelanjutan

Selanjutnya, peran seluruh pihak agar penerapan teknologi dalam program yang diterapkan pemerintah ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan dampak dalam mewujudkan pengoptimalan ekonomi biru. Apa yang dimaksud ekonomi biru adalah rancangan optimalisasi sumber daya air yang bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif dengan tetap menjamin usaha dan kelestarian lingkungan, termasuk peran startup perikanan. Startup Aruna selaku integrated fisheries commerce terdepan di Indonesia pun menjadi bagian dalam upaya memajukan fisheries industry.

Selama ini, melalui Aruna Hub, sudah banyak pihak yang telah digandeng oleh Aruna untuk bukan hanya sekedar meningkatkan taraf ekonomi tetapi untuk memajukan fundamental industri perikanan sambil bersinergi dengan banyak pihak. Bukan hanya para nelayan yang diikutsertakan, melainkan juga melibatkan masyarakat pesisir. Agar peningkatan dunia perikanan dapat dilakukan dengan lebih komprehensif.

Dengan sinergi yang dilakukan bersama banyak pihak, mulai dari nelayan, jalur distribusi dan supplier seafood, penjual, bahkan konsumen sekalipun menjadi ikut andil dalam memajukan tingkat ekonomi sektor perikanan dan menjaga keberlangsungan lingkungan. Karena ketika para konsumen semakin bijak untuk memilih penjual dan menggunakan produk konsumsi dengan memperhatikan aspek sustainability, maka roda keberlangsungan akan dapat berputar dengan baik.

Leave a reply

Array

No comments found.