Aruna Mengedepankan Sustainable Fisheries Local di “A Lobster Farm”
Kampung Wisata & Budidaya Lobster “A Lobster Farm” di Pantai Amed adalah jawaban Aruna terhadap bagaimana masyarakat dunia sudah semakin peduli terhadap isu sustainability. Karena dengan mengedepankan asas sustainable fisheries local inilah, dunia perikanan negara kita bisa berkembang dalam menyongsong ekonomi biru. Hal ini sekaligus sebagai bukti nyata Aruna sebagai perusahaan perikanan di Indonesia yang terus berinovasi untuk memperluas jangkauan masyarakat, dimana kali ini melibatkan lintas sektor, yakni sektor pariwisata.
Baru saja diresmikan pada 6 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali dan dihadiri langsung oleh Bapak Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, bisa dikatakan bahwa A Lobster Farm merupakan wahana “1 Stop Sustainable Fisheries Concept”. Karena seluruh aspek didalamnya mengutamakan sustainability sambil melibatkan peran serta pemerintah, komunitas penduduk Pantai Amed dan masyarakat umum pelaku pariwisata.
Penerapan Sustainable Fisheries Local yang Komprehensif
“Inisiasi terbaru Aruna ini merupakan implementasi perdana konsep sustainable tourism yang diwujudkan melalui pengalaman diving. Di Amed, Aruna juga mulai mendirikan Aruna Visit Center sebagai tempat showcase produk seafood Aruna, serta restoran di mana pengunjung dapat mencicipi menu-menu seafood segar. Aruna ingin terus memperluas cakupan fungsi dari A Lobster Farm ini. Dengan demikian, edukasi dan pengalaman yang menarik dapat semakin dibagikan kepada lebih banyak orang,” ujar Utari Octavianty selaku Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna.
Mendukung pengalaman unik yang akan didapatkan para wisatawan saat berkunjung ke tempat ini, mereka juga dapat melihat bagaimana keterlibatan komunitas masyarakat lokal , termasuk ibu-ibu dan komunitas pesisir secara umum, yang meracik secara langsung bahan-bahan organik untuk pakan lobster yang dibudidayakan.
Lagi-lagi bagaimana Aruna menerapkan sustainable fisheries local terlihat dari bagaimana masyarakat mengumpulkan bahan pakan tersebut. Bahan utamanya terdiri dari bekicot dan sisa ikan tangkapan yang tidak terjual karena tidak lulus standar kualitas. Bekicot tersebut selama ini merupakan hewan hama yang mengganggu lahan pertanian masyarakat. Kini dijadikan sebagai sumber pemasukan baru karena dibeli oleh Aruna untuk diolah menjadi pakan. Dengan demikian maka proses pembuatan pakan ini turut membantu mengurangi barang yang selama ini merupakan sampah dan tidak memiliki nilai ekonomis.
Membawa Produk Perikanan Standar Dunia ke Pantai Amed
Konsep penyajian produk hasil perikanan from sea to table yang diterapkan Aruna juga akan menambah pengalaman para wisatawan. Setelah selama ini berhasil membantu para komunitas nelayan untuk memenuhi standar ekspor dan mengirim hasil tangkapan mereka ke berbagai negara, kini produk tangkapan nelayan di Pantai Amed yang berkualitas tersebut dapat turut dirasakan oleh para wisatawan. Tanpa harus bepergian ke luar negeri, wisatawan bisa mencicipi nikmatnya aneka sajian lezat dari ikan laut tangkapan para nelayan yang masih segar.
Aruna akan terus berinovasi dan menangkap peluang baru yang dapat memajukan sektor perikanan lokal, dari tingkat hulu sampai hilir. Agar tidak hanya berhenti sebagai supply chain aggregator yang memperbaiki rantai supplier seafood yang membantu para produsen dan konsumen dalam meningkatkan kualitas produk perikanan di negara kita.
“Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf, Bapak Sandiaga Uno atas dukungannya kepada Aruna dalam peresmian ‘A Lobster Farm’ ini. Pastinya, ini menjadi awal yang baru bagi kami untuk dapat semakin berkontribusi dalam mengembangkan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan serta juga dapat membantu menggerakkan roda perekonomian agar dapat bangkit lebih cepat,” tutup Utari Octavianty.
Leave a reply
No comments found.