Temuan Tulang Ikan Raksasa, Bukti Overfishing di Indonesia?
Belakangan ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga ekosistem alam demi keberlanjutan sumber daya alam. Jadi tidak heran jika ada temuan yang tidak biasa, maka mereka akan membagikannya di media sosial agar cepat mendapat perhatian pemerintah. Termasuk mengenai isu overfishing di Indonesia yang bisa mengancam ekosistem alam dan sustainable fisheries yang juga menjadi fokus startup Aruna melalui Aruna Hub.
Memang harus diakui bahwa kemajuan teknologi turut mengambil andil dalam mengedukasi masyarakat. Terbukti dari semakin banyak masyarakat yang sadar akan berbagai macam isu yang terjadi. Seluruh lapisan masyarakat pun bisa dengan mudah mencari kebenaran ketika mendapatkan sebuah informasi yang belum jelas sumbernya. Salah satu isu yang menarik adalah ketika ada temuan tulang ikan raksasa di daerah Selayar, Sulawesi Selatan.
2. Misteri tulang ikan raksasa, apakah bukti adanya overfishing di Indonesia
Ditengah semakin galaknya usaha pemerintah, perusahaan swasta dan startup perikanan untuk mengedukasi para pelaku industri laut termasuk didalamnya para nelayan dan supplier seafood, memang masih saja ada oknum tertentu yang tidak mengacuhkan peraturan penangkapan dan pengolahan ikan yang telah ditentukan. Hal ini membuat temuan tulang ikan raksasa ini sempat diduga akibat dari oknum-oknum nakal dalam industri perikanan. Berikut fakta yang ditemukan:
- Usia tulang yang diperkirakan masih muda
Para peneliti dari lembaga peneliti dan universitas sudah turun tangan untuk mengobservasi bahan temuan ini. Dapat disimpulkan bahwa kemungkinan ikan tersebut belum mati terlalu lama, baru hanya dalam hitungan minggu hingga bulan.
- Tulang setinggi orang dewasa
Memiliki ukuran setinggi orang dewasa, peneliti ikan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Haryono mengungkapkan bahwa tulang ikan dengan ukuran raksasa yang ditemukan di pesisir Pantai Kawau ini, bisa saja merupakan rahang milik ikan paus atau hiu. Apalagi kalau dilihat dari tinggi dan panjangnya, kemungkinan usia dari ikan ini sudah cukup tua.
- Masih ada daging yang melekat
Meskipun mayoritas kondisi tulang sudah mulai kering, namun ditemukan masih ada sedikit daging yang melekat. Kalau diperhatikan lebih lanjut, tulang ini juga belum terlalu mengeras layaknya tulang yang sudah lama terlepas dari dagingnya. Sehingga kemungkinan tidak ada daging dari ikan ini yang diolah atau diperjualbelikan secara ilegal di tingkat terdekat.
- Mirip sebuah varian hiu
Bukan ikan langka atau varian baru, dikutip dari laman detik.com, Profesor Iqbal Burhanuddin mengungkapkan dugaan bahwa kerangka ikan ini adalah kerangka hiu gergaji. Selanjutnya, Ahli Ikhtiologi dari Universitas Hasanuddin ini mengungkapkan, “Kalau hiu tidak ada yang punya gigi setinggi itu, maka cenderung paus. Ya kemungkinan paus. Mungkin bukan gigi, tapi tulang rahang.”.
2. Bukan Karena Overfishing di Indonesia
Melihat dari fakta dan situasi yang sedang diobservasi oleh masyarakat dan para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), belum ada kemungkinan kalau tulang ikan ini merupakan hasil tindakan kesengajaan manusia yang hasilnya diam-diam dijajakan sampai di fisheries industry.
3. Diperkirakan Akibat Gempa Bumi
Patta Bau selaku Camat dari Kecamatan Pasilambena, lokasi ditemukannya tulang ikan itu mengungkapkan bahwa ini merupakan ikan yang mati karena terkena gempa bumi. Memang terjadi gempa sebesar 7,4 Skala Richter di Larantuka, NTB pada bulan Desember, 2 bulan sebelum ditemukannya tulang ikan ini. Getaran dari gempa tersebut pun juga dirasakan oleh warga Selayar.
Kesimpulan yang bisa diambil untuk sementara ini, belum ada bukti bahwa temuan tulang ikan raksasa ini merupakan efek tindakan ilegal. Tetapi untuk pastinya, kita harus menunggu pernyataan para peneliti yang sedang mengobservasi temuan ini. Apalagi, kondisi Laut Selayar memang memiliki magnet tersendiri yang sering menarik varian hewan besar untuk datang.
Leave a reply
No comments found.