Aruna di East Ventures Summit 2022: Tata dan Perkuat Sektor Agrikultur dan Rantai Pasokan

Marco

July 22, 2022

Startup perikanan Aruna di East Ventures Summit 2022

Bali, Indonesia –  East Ventures (EV) menggelar kegiatan East Ventures Summit 2022 (EV Summit 2022) di Bali, Indonesia pada 21 Juli 2022. Acara ini merupakan platform untuk memperluas relasi, berbagi pengetahuan, menciptakan diskusi, dan membangun kemitraan di antara ekosistem EV. Bersama dengan sejumlah investor potensial, para pendiri perusahaan portofolio EV, dan tim EV sendiri, Aruna menjadi salah satu perusahaan yang diundang untuk berbincang mengenai “Reimagining Indonesia’s Agriculture by Strengthening the Supply Chain”.

Diwakili oleh Utari Octavianty, Founder dan Chief Sustainability Officer, Aruna membahas tantangan dalam rantai pasokan agrikultur Indonesia bersama dengan Samuel Tirtasaputra, Founder dan Chief Executive Officer GoKomodo. Keduanya berkesempatan untuk berbagi keahlian dan pengetahuan mereka terkait ragam inovasi yang sudah dan bakal mereka cetuskan untuk mengatasi berbagai masalah yang hadir di tengah proses rantai pasok produk agrikultur Indonesia. 

Secara lebih spesifik, agrikultur merupakan sektor penting dalam perekonomian Asia Tenggara yang turut menyumbang kontribusi hingga 11% PDB ASEAN dan 14% PDB Indonesia pada tahun 2020. Industri ini sedang mengalami transformasi teknologi besar-besaran, dikatalisasi oleh inovasi yang dibawa oleh pemain agroteknologi, seperti Aruna dan GoKomodo. 

Menanggapi hal ini, Utari mengungkapkan, “Banyak sekali hal yang bisa kita eksplorasi, apalagi bila berkaitan dengan pengembangan bisnis. Kami percaya bahwa segala tantangan yang mungkin menghambat pertumbuhan industri perikanan, seperti rantai pasokan yang tidak efisien, pengumpulan dan pemrosesan data yang buruk, serta kontrol kualitas yang tidak terukur, dapat diatasi dengan adanya kolaborasi besar-besaran dari lintas disiplin.”

Oleh karena itu, Aruna memainkan perannya sebagai perusahaan supply chain aggregator perikanan asal Indonesia yang berkomitmen untuk meringkas rantai pasok produk perikanan dengan menghubungkan nelayan skala kecil ke pasar global melalui teknologi. Tak hanya merangkul, Aruna pun berkolaborasi dengan banyak mitra lain, termasuk mitra penyedia logistik, pabrik, izin ekspor, dan yang lain. Hal ini jugalah yang kemudian menjadi poin menarik dari Aruna: di saat sebagian besar pesaing menggunakan penyedia jasa in-house, Aruna, sebagai aggregator rantai pasok perikanan, menjadi konektor dari semua partner strategis yang ada. 

Dengan demikian, pendekatan tersebut dapat memberikan dampak yang lebih luas, sambil tetap memberdayakan nelayan, masyarakat umum, termasuk mitra, dengan peran yang lebih unik dan signifikan.

Leave a reply

Array

No comments found.