Dominasi Lelaki pada Fisheries Industry Employment

Marco

August 9, 2022

Dominasi Lelaki pada Fisheries Industry Employment, startup perikanan indonesia

Ketika menyebut kata perikanan, maka kata selanjutnya yang ada di bayangan banyak orang pasti nelayan. Ketika membahas nelayan, maka kata selanjutnya yang muncul di benak adalah pria. Ya, tepatnya tenaga kerja yang terlibat dalam sektor industri perikanan (fisheries industry employment) memang sangat identik dengan kaum pria. Faktanya, nelayan yang berjenis kelamin perempuan memang jarang kali kita jumpai. 

Data yang telah dirilis oleh situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui statistik.kkp.go.id menyatakan bahwa per tahun 2020, tercatat ada 2.849.734 jiwa yang berprofesi sebagai nelayan dan tersebar di seluruh Indonesia. Sementara itu, rupanya provinsi Jawa Timur dan Kalimantan menyumbang jumlah terbesar, yakni sebanyak 265.917 dan 245.400 orang.

Sementara itu situs statista.com yang memberikan data statistik survey, menyatakan bahwa ada gap yang sangat besar mengenai jumlah tenaga kerja pria dan perempuan yang terlibat secara langsung di sektor perikanan. Lebih lanjut dalam infografis yang disajikan oleh laman tersebut, perbandingan jumlah tenaga kerja pria dibandingkan dengan perempuan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi di sektor perikanan adalah 1:109. Dalam artian hanya terdapat 1 perempuan yang terlibat langsung dalam proses produksi, sementara ada 109 pria yang terlibat. Sedangkan untuk kegiatan non produksi, perbandingan keterlibatan pria dan perempuan yang terdata tidak terlalu signifikan seperti kegiatan produksi, yakni 1:8.

Dominasi Pria Pada Fisheries Industry Employment, Apa Maknanya?

Lantas apa makna dari nilai perbandingan tersebut? Itu tandanya kebanyakan yang terlibat dalam sektor perikanan adalah para kepala keluarga maupun calon kepala keluarga. Apalagi budaya kita mewariskan kultur bahwa pria adalah tulang punggung dan pemberi nafkah keluarga. Dengan keberadaan dominasi para pria yang terlibat langsung untuk bekerja di sektor perikanan, berarti sebenarnya ada lebih banyak orang yang menggantungkan hidup mereka di sektor perikanan.

Sehingga setiap kemajuan maupun kemunduran yang terjadi pada sektor perikanan, akan memberikan dampak lebih banyak dibandingkan besaran jumlah orang yang berprofesi dan terlibat dalam sektor perikanan. Mengingat ada banyak kepala keluarga yang menggantungkan kehidupan seluruh anggota keluarganya di sektor ini. Oleh karena itulah hal yang berkaitan dengan sektor perikanan harus dikaji secara komprehensif, demi mencegah dampak negatif yang akan timbul.

Perlukah Meningkatkan Peran perempuan di Sektor Perikanan?

Melihat begitu besarnya dominasi para pria yang terlibat dalam kegiatan produksi di sektor perikanan, sebenarnya cukup beralasan. Karena pekerjaan ini memang mayoritas merupakan kerja yang membutuhkan tenaga besar dan banyak menghabiskan waktu di alam terbuka. Sementara itu, para perempuan sebenarnya masih bisa ditingkatkan keterlibatannya di sektor perikanan namun pada bidang non produksi. Dalam proses pengolahan hasil perikanan misalnya.

Startup perikanan yang bergerak di bidang suplai juga bisa mengambil peran dalam hal ini. Salah satu contohnya adalah, subsektor supplier seafood bisa lebih melibatkan perempuan dalam kegiatan penyortiran dan pengepakan produk. Selain memberikan solusi untuk mencapai sustainability fisheries di negara kita tercinta ini, ekosistem yang tercipta dapat melibatkan lebih banyak perempuan bukan hanya dalam peningkatan taraf ekonomi tetapi juga dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan sinergi yang terjalin antara seluruh perempuan dan pria yang terlibat dalam sektor perikanan ini, maka angka yang menunjukkan dominasi pria pun tidak perlu menimbulkan banyak keresahan. Justru dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. Begitu juga Aruna Hub yang merupakan bagian dari startup Aruna Indonesia, tidak terlepas dari sinergisme ini. Kedepannya akan semakin memperhatikan keterlibatan para perempuan yang berperan dalam ekosistem perikanan.

Leave a reply

Array

No comments found.