Advancing the Fisheries Main Industry through Collaboration

Farid Naufal Aslam, the Co-Founder and CEO of Aruna, shares his experiences while running Aruna, a company dedicated to making sustainable fisheries the driving force for the advancement of the fisheries main industry. This vision aligns with the government’s commitment to making the blue economy a central focus of national development, with maritime activities at its core.

(more…)

Prioritize Quality Control to Advance the Fisheries Main Industry

The government of the Republic of Indonesia has chosen the blue economy roadmap as a long-term development goal. Of course, every government agency is starting to move to support the success of implementing the blue economy. The concept of the blue economy focuses on the marine sector, which will certainly have a significant impact on the fisheries main industry.

Minister of Maritime Affairs and Fisheries, Sakti Wahyu Trenggono, stated that quality control is still the domain of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) to ensure that products from the fisheries and marine industries meet the standards and qualifications that have been determined. To support the large-scale Blue Economy program, KKP has prepared various quality control and supervision measures to maintain the quality of production results from the fisheries main industry. As a supplier of seafood, you can also participate in this program by ensuring that the seafood products you offer meet the quality standards set by KKP.

Quality Control Implementation Must Meet Sustainability Aspects and Advance the Fisheries Main Industry

As a quality control/assurance unit and implementer of measurable fish capture, the Fish Quarantine, Quality Control, and Fishery Product Security Agency (BKIPM), led by Pamuji Lestari, explained that quality assurance is also implemented comprehensively, including in the development of sustainable fisheries in the marine, coastal, and land sectors. Quality control in the fisheries cultivation sector is applied through Good Fish Cultivation Practices (CBIB) and traceability. Of course, quality assurance also applies to fishing vessels and landing ports to encourage an increase in the number of vessels that comply with quality requirements.

Quality assurance is seen as playing an important role in realizing sustainable management and utilization of marine and fisheries resources, “This will have an impact on increasing the income and welfare of fishermen, fish farmers, processors, and marketers, as well as the general public,” he concluded.

Quality Assurance Plays a Role in Ensuring Target Production Results

As a major industry in Indonesia, fisheries are the focus of the BKIPM national coordination meeting held in Sorong. Seafood suppliers must ensure effective quality control to achieve production targets according to quality standards. Quality assurance can help ensure that the quality of fishery products is maintained, meet customer expectations, and improve the industry’s reputation.

The results of the national coordination meeting, which designed quality control and assurance in the fisheries main industry, are certainly eagerly awaited by all marine and fisheries stakeholders, including fishermen, fisheries companies, seafood distributors, and even consumers. By implementing a better quality assurance system, the standard of living of the community will improve, and consumers can get products with good quality assurance.

Sustainable Product Quality Standards are Key for Aruna

Aruna, as a fisheries company that has long applied sustainability insights to advance the standard of living of fishermen and make it easier for consumers to obtain quality fish products at more affordable prices, is also looking forward to the output of the national coordination meeting held in Sorong, even though Aruna has helped fishermen improve their economic standard by creating better quality standards to control capture and cultivation results.

Aruna’s success in implementing sustainable fisheries in various regions in Indonesia cannot be separated from the role of Local Heroes and the Aruna Hub ecosystem because each region certainly has its own local wisdom. Of course, this should be a consideration for KKP to prepare policy socialization on fisheries quality control so that it can be more easily accepted and understood by fisheries actors in all regions.

KKP Apresiasi Kontribusi Startup Pada Fisheries Main Industry

Semangat yang dimiliki oleh para perusahaan startup memang biasanya untuk memberikan solusi dan perubahan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, tidak terkecuali pada startup dan perusahaan perikanan. Kehadiran startup untuk mereformasi fisheries main industry di negara kita, berhasil memberikan solusi dari berbagai masalah yang telah ada selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad yang lalu. Jadi tidak heran kalau kehadiran startup untuk berkontribusi bagi masyarakat dan pemerintah, sangat diapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dikutip dari laman wikipedia, yang dimaksud dengan fisheries main industry atau industri utama perikanan adalah, segala kegiatan yang berkaitan dengan sektor perikanan mulai dari aktivitas menangkap, membudidayakan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan. Kemajuan yang dibuat para pelaku startup perikanan yang berkaitan dengan kegiatan perikanan ini, berhasil memberikan dampak yang besar. Jadi tidak heran jika pemerintah melalui berbagai instansi di bawahnya mengapresiasi dan terus memberikan dukungan pada Aruna dan pelaku startup melalui berbagai kesempatan.

Belum lama ini baru saja dihelat acara BUMN Startup Day 2022. Kegiatan tersebut dibuat untuk meningkatkan sinergi yang terjalin antara perusahaan yang dimiliki pemerintah dalam hal ini BUMN, dengan perusahaan rintisan. KKP justru selama ini sudah sering bersinergi dengan Aruna dan pelaku startup perikanan lainnya. Jadi tidak heran jika sepanjang tahun ada banyak kegiatan yang melibatkan serta membahas startup, di berbagai kesempatan, salah satunya adalah Fisheries Millennial dan Startup Expo 2022.

Dalam kesempatan tersebut, kehadiran Aruna yang diwakilkan oleh Utari Octavianty selaku Co-Founder dan Chief Sustainability Officer menyuarakan pentingnya kolaborasi lintas bidang.

“Kini, startup perikanan di Indonesia pun sudah semakin banyak. Kita bekerja sama, saling bahu-membahu untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi maritim dunia pada tahun 2045 kelak. Sebagai salah satu startup perikanan di Indonesia, Aruna ingin menegaskan bahwa kolaborasi adalah apa yang kita semua butuhkan saat ini,” demikian pernyataan lengkap yang dikeluarkan oleh CSO Aruna.

Kontribusi Aruna Dalam Memajukan Fisheries Main Industry

Kalau ditelisik lebih dalam lagi, sebenarnya startup perikanan bukan hanya berhasil membantu pemerintah untuk meningkatkan fisheries main industry yang berdampak ekonomi. Kehadiran Aruna sendiri telah turut memberikan dampak yang luas pada ekosistem kelautan dan masyarakat pesisir. Termasuk menjaga keseimbangan alam dengan mengedepankan sustainable fisheries, sebuah wawasan yang digunakan untuk tetap mengutamakan kelestarian biota laut tanpa harus mengorbankan aspek ekonomi masyarakat pesisir.

Hingga tahun 2022, telah tersebar sebanyak 150 Aruna Hub sebagai mini processing plant yang telah tersebar di 27 provinsi. Selain memperbaiki rantai pasokan, Aruna Hub telah menyadarkan para nelayan agar mereka tidak lagi mengejar kuantitas semata ketika melaut. Karena dengan mengutamakan hasil tangkapan yang berkualitas, maka pendapatan mereka juga semakin meningkat. Disamping mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan memperbaiki supply chain dari hasil tangkapan nelayan, Aruna melalui Aruna Hub juga berhasil mendampingi berbagai komunitas nelayan untuk “naik kelas”.

Sebelumnya banyak nelayan yang berada di pelosok kesulitan untuk memperbaiki keadaan ekonomi mereka karena kesulitan menjangkau pasar yang potensial. Siapa yang dapat menyangka jika kini para nelayan di pelosok tersebut telah naik kelas. Berkat pendampingan yang dilakukan oleh Aruna, hasil tangkapan nelayan dari berbagai daerah yang telah memenuhi aspek sustainability kini sudah didistribusikan ke hotel, restoran, perusahaan pengolah makanan dan sudah menembus pasar ekspor.
Tidak hanya fokus pada sektor business to business (B2B), Aruna terus fokus mengelola potensi pasar produk perikanan domestik dengan menggarap sektor ritel melalui Seafood by Aruna. Dengan demikian, bukan hanya para nelayan yang terbantu, tetapi masyarakat selaku konsumen pun kini lebih mudah mencari supplier seafood terpercaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.