#LautUntukSemua, Yuk, Lestarikan Tradisi Tangkap Heole-Ole’a

Heole-Ole’a adalah tradisi penangkapan ikan yang selaras dengan konsep sustainability, sekaligus kampanye Aruna, yakni #LautUntukSemua.

Tahukah kalian bahwa ada satu jenis ikan endemik di suatu pulau di wilayah Sulawesi Tenggara? Ya, ikan ole adalah ikan endemik yang secara spesifik berada di Pulau Tomia, Sulawesi Tenggara. Ikan ini kemudian dianggap sakral, sehingga proses penangkapannya pun harus melalui sebuah tradisi adat yang biasa disebut dengan Heole-Ole’a. Tradisi Wakatobi yang satu ini merupakan proses penangkapan ikan secara tradisional yang selaras dengan konsep sustainability fishery, sekaligus kampanye Aruna yang bertajuk #LautUntukSemua.

Untuk diketahui, Aruna adalah sebuah platform integratif perdagangan perikanan asal Indonesia. Secara sederhana, Aruna berperan sebagai 360 seafood market yang berorientasi pada pasar lokal dan ekspor, baik untuk end-consumer maupun manufaktur.

Lihat juga 5 ritual sedekah laut unik yang cuma ada di Indonesia

Tradisi Wakatobi Heole-Ole’a harus lestari, karena #LautUntukSemua

Tradisi-Heole-Olea, ikan ole, tradisi wakatobi

Pada umumnya, ikan ole ini biasa ditemukan pada bulan Juni hingga September. Sebelum waktu itu, parika, seorang pemangku adat yang ditugaskan untuk mengatur segala sesuatunya yang berkenaan dengan tradisi Wakatobi Heole-Ole’a, menggunakan kesempatan yang ada untuk mempertimbangkan beberapa hal. Adapun, beberapa hal yang dimaksud meliputi proses, lokasi, dan waktu penangkapan, serta pengelolaan hasil tangkapan ikan ole.

Parika ini harus cermat, lho! Pasalnya, ia perlu mengamati proses berkumpulnya ikan ole di suatu titik dan memastikan bahwa ikan-ikan tersebut sudah selesai bertelur. Wah, kalau bukan ahlinya, tentu tidak mungkin paham, ya. Ketika ikan ole sudah selesai bertelur, parikan baru akan memberi komando bagi para nelayan untuk mulai menangkap ikan ole. Kalau tradisi ini terus lestari, tentu populasi ikan ole tidak akan pernah terancam, ya, Teman Aruna?

Namun, eksploitasi sempat terjadi
Namun faktanya, seiring dengan berkembangnya zaman, tradisi Heole-Ole’a asal Wakatobi ini perlahan dikesampingkan. Karena ingin mendapat hasil tangkapan yang maksimal, langkah penantian selesainya masa bertelur ikan ole pun dilewati begitu saja. Selain itu, mata jaring ikan yang telah dimodifikasi menjadi lebih kecil juga akan menjaring ikan ole yang masih kecil. Kalau begini terus, populasi ikan ole yang sudah mulai langka ini dikhawatirkan akan segera punah.

Peraturan adat yang diperkuat oleh ketentuan hukum

Karena nilai tradisi yang sarat akan kearifan lokal dan prinsip keberlanjutan ini sedikit banyak sudah mendarah daging di diri masyarakat setempat, mereka pun segera kembali mengambil langkah untuk menyudahi eksploitasi ikan, terutama ikan ole. Langkah awal revitalisasi adat pun diambil dengan menegaskan kembali tugas dan fungsi parika sebagai ujung tombak dari tradisi tersebut. Parika juga diharapkan dapat membantu sosialisasi cara tangkap ikan ole kepada masyarakat Tomia secara lebih luas.

Menunjukkan empati, pemerintah juga ikut turun tangan untuk mensukseskan visi baik ini. Alhasil, lahirlah peta wilayah adat Kawati Tomia dan Peraturan Bupati Wakatobi tentang MHA Nomor 45 Tahun 2018, mengenai Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis Masyarakat Hukum Adat Kawati di Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi. Hal ini juga didukung dengan diadakannya pertemuan rutin untuk membahas pengelolaan berbasis adat, yang sudah dilakukan semenjak Agustus 2020 lalu.

Tradisi Wakatobi yang pun diperkuat oleh ketentuan hukum ini menjadi titik balik dari pelestarian tradisi Heole-Ole’a yang sempat terlupakan. Harapannya, penangkapan ikan ole di musimnya dapat dilaksanakan dengan baik, mengingat ikan ole sudah menjadi salah satu komoditas seafood market di sekitar mereka. Meski tidak tinggal di dekat laut, menjaga laut sudah menjadi salah satu kewajiban kita sebagai warga negara kepulauan, lho. Jangan lupa, #LautUntukSemua!

Masak Seafood buat Sincia 2022, Bawa Hoki!

Perayaan Imlek biasanya sarat akan makna dan filosofi. Mulai dari warna baju yang dipakai, hingga hidangan yang disajikan. Wah, bicara tentang hidangan makanan di perayaan Tahun Baru Imlek, ikan menjadi salah satu hidangan wajib Imlek yang tak boleh dilewatkan. Dalam bahasa Mandarin, ikan biasa disebut dengan “yu”, sebuah kata yang juga berarti “nilai lebih”. Dengan kata lain, menyajikan makanan Imlek berupa ikan dipercaya dapat membawa lebih banyak hoki.

Selain dapat membawa lebih banyak hoki, ikan sendiri dikenal sebagai sumber protein yang baik bagi tubuh. Mengungkapkan suka cita yang pun turut Aruna rasakan pada Tahun Baru Imlek 2022 ini, Aruna, sebagai platform integratif perdagangan perikanan asal Indonesia, menyingkap tradisi makan ikan di kala Imlek, sambil menyuarakan pentingnya #RevolusiProtein buat masyarakat Indonesia.

1. Tradisi Sincia yang Unik

Tradisi makan ikan di kala Sincia atau imlek bisa dibilang unik. Tidak sembarang dipotong dan dimakan, ikan harus tersaji secara utuh. Bagian kepala dari ikan tersebut harus dihadapkan pada para tamu atau anggota keluarga yang lebih tua. Nantinya, pihak yang lebih tua ini akan menyantap ikan tersebut terlebih dahulu, sebelum akhirnya diikuti oleh anggota keluarga lainnya yang lebih muda. Hal ini dilihat sebagai suatu bentuk penghormatan pada saat makan besar.

Eits, selain hal tersebut, masih ada peraturan lain, lho. Hidangan wajib Imlek yang satu ini tak boleh dipotong dan dipindahkan dari piring saji. Kita hanya boleh mengambil sebagian dagingnya untuk langsung kita santap. Sebagian ikan juga harus dikonsumsi pada malam menjelang imlek, sedangkan sisanya harus disantap di pagi harinya pada hari H-Imlek. Peraturan yang satu ini menggambarkan hoki yang tak berkesudahan, sehingga rezeki dipercaya akan mengalir terus dari hari ini, hingga tahun berikutnya.

2. Filosofi yang penuh harapan dan optimisme

Benang merah yang dapat ditarik dari penjelasan poin pertama adalah makna filosofi Imlek yang penuh harapan dan optimisme. Di Hunan, Tiongkok, misalnya, menu ikan pada masa Imlek akan banyak disajikan dengan paprika merah yang baru ditambahkan setelah ikan selesai dipanggang. Paprika yang digunakan pun harus paprika merah karena warna merah dipercaya sebagai sesuatu yang meriah, penuh keberuntungan. Rasa sedikit pedas yang ada pada paprika juga menggambarkan semangat untuk memulai bisnis yang lebih positif dan cuan di tahun baru nanti.

3. Segudang manfaat ikan untuk tubuh

Adapun, beberapa jenis ikan yang sering dimasak pada saat Imlek adalah jenis ikan yang dapat dibeli dengan mudah di toko seafood online, seperti ikan bandeng, ikan lele, dan ikan mas. Hmm, kira-kira, apa saja nutrisi yang terkandung dalam ketiga jenis ikan tersebut, ya?

Seperti yang dilansir dari artikel Halodoc, ikan bandeng mengandung protein, lemak, fosfor, kalium, kalsium, natrium, dan zat besi yang baik bagi kesehatan jantung, mata, otak, dan tulang. Ikan lele mengandung omega-3, vitamin B12, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang bagus untuk kesehatan otak, mata, hati, dan sistem saraf. Kemudian, ikan mas mengandung mineral, vitamin B12, fosfor, asam lemak, protein, serta antioksidan. Selain dapat mengontrol berat badan dan tekanan darah, ikan mas juga bisa mengurangi risiko radang sendi dan penyakit kanker.

Sudah terbayang, ‘kan, Teman Aruna, bagaimana hidangan wajib Imlek yang satu ini dapat memberi segudang kebaikan untuk kesehatan tubuh? Bukan hanya sayur, ikan juga penting untuk dikonsumsi secara reguler dan berkala. Yuk, mulai lakukan #RevolusiProtein dan beli produk ikan di toko seafood online favorit kamu, seperti Seafood by Aruna. Produk seafood by Aruna dapat dibeli melalui Tokopedia, atau Shopee.

Seafood by Aruna Undang Ahli, Bagikan Tips Gaya Hidup Sehat

Belum telat buat mulai resolusi gaya hidup sehat

Pada 21 Januari 2022, Seafood by Aruna mengadakan sebuah IG Live dengan mengundang seorang Anti-Aging Practitioner & Healthy Influencer, dr. Yusri Dinuth. Bertemakan “2022 Lebih Sehat? It’s My Dream!”, dokter yang pun memiliki hobi di dunia tarik suara ini membagikan beberapa tips dan trik mengenai langkah awal yang bisa kita lakukan untuk mengawali hidup sehat. Wah, mumpung masih berada di nuansa tahun baru, yuk, baca artikel di bawah ini untuk memulai resolusi gaya hidup yang lebih sehat!

1. dr. Yusri beberkan tips gaya hidup sehat di IG Live Seafood by Aruna

Mindset adalah hal utama apa yang perlu dipersiapkan sebelum melakoni gaya hidup sehat. Begitulah yang diungkapkan oleh dr. Yusri di IG Live Seafood by Aruna pada sore itu. “Adapun, mindset yang dimaksud adalah pola pikir preventif. Kita tidak menunggu sakit terlebih dahulu untuk memulai gaya hidup sehat. Kita tidak perlu sembuh karena kita tidak sakit,” tegasnya.
Tips gaya hidup sehat ini bisa dimulai dengan membangun kebiasaan baik yang tak terlalu berat untuk dilakukan. Ia menerangkan, “Apabila kita biasa tidur pukul 12 atau 1 pagi, ya, sekali-kali cobalah tidur pukul 11 malam, misalnya. Bangun pagi biasanya mager. Coba lawan perasaan mager itu. Kalau sehari-hari tidak ada jam makan, cobalah tegas pada diri sendiri untuk makan 3 kali sehari di waktu yang tepat agar semua mulai rapi.”

2. Jangan terjerat pada konsep self-love yang salah

Apa, sih, makna self-love buat Teman Aruna? Melakukan apapun yang dapat membuatmu bahagia? Bila itu makna self-love untuk kalian, duh, hati-hati, ya! Jangan sampai kalian terjebak pada konsep self-love yang salah. dr. Yusri mengungkapkan, “Misalnya, supaya gue ngga galau, gue nonton drama Korea sampai subuh, deh. Kalau tidak, agar gue happy, gue minum boba dua gelas yang large, ah, hari ini. It’s a trapping concept of self-love.”
Harus diakui bahwa hal yang membuat kita bahagia tidak selalu memberikan kebaikan buat diri kita, lho. Terkadang, ada kebiasaan-kebiasaan yang harus kita hindari atau bahkan hilangkan agar rasa cinta kita pada diri kita sendiri bisa terimplementasi secara nyata. “Untuk memulai sesuatu yang baik itu memang tak jarang menantang, ya, tapi tetap harus ada effort dari masing-masing kita. Semangat jaga makan, jaga gerak, jaga tidur,” ujar dr. Yusri, mengingatkan.

3. Angka di timbangan badan bukanlah parameter

Kalau bukan berat badan, lalu apa parameternya? Jangan sampai salah sangka, ya, Teman Aruna. Seperti yang dijelaskan oleh dr. Yusri, “Ini bukan melulu tentang weight loss, tapi fat loss. Ketika berat badan kita tidak turun seheboh itu, it’s fine. Saya selalu bilang ke pasien saya, never see the number. Mengapa? Karena ada sejumlah parameter lain yang lebih mengacu pada kualitas hidup kita. Contoh, tidur yang lebih nyenyak, mens lebih lancar, jerawat tak muncul, penurunan ukuran celana, misalnya. Dari XL ke L, begitu, meski berat badan tidak turun secara signifikan. Ini baru the real gaya hidup sehat.” Tak dapat dipungkiri bahwa setiap kita akan menua secara biologis. “Kita ambil contoh pada perempuan. Di usia 25 tahun, menjelang ke 26 tahun, kita berpikir bahwa perempuan ini sedang muda-mudanya. Padahal, imbalance hormones mulai terjadi di usia ini. Hal ini kemudian berimbas pada metabolisme tubuh, organ, kulit, otot, dan yang lain,” bebernya. Di lain sisi, jangan lupa untuk menemukan motivasi yang kuat dari dalam diri kita sendiri, ya. dr. Yusri berpesan, “Jangan sampai getol hidup sehat hanya karena ada tuntutan dari pasangan atau bahkan standar masyarakat. Ini dijamin tidak akan konsisten, tidak akan bertahan lama.”

Oleh karenanya, berapapun usia Teman Aruna, yuk, segera mulai tips gaya hidup sehat! Ingat, pola hidup sehat itu tidak bisa disamakan, ya. Setiap kita tentu memiliki alergi, berat badan, dan kebutuhan asupan nutrisi yang berbeda. “Platform nya mungkin sama. Maksudnya, makro mikro nutrisi dari sayuran dan ikan, contoh, itu memang secara umum perlu dipenuhi. Namun, masing-masing harus mencari metode dan pola yang paling sesuai dengan diri kita sendiri, jadi jatuhnya personalized, ya,” pesan dr. Yusri sebelum mengakhiri perbincangan pada IG Live Seafood by Aruna sore itu.

3 Fakta Unik Lumba-Lumba yang Jarang Kamu Ketahui!

Siap-siap dikejutkan oleh ketiga fakta unik mengenai lumba-lumba di bawah ini!

Tahukah kamu bahwa otak lumba-lumba dinilai jauh lebih kompleks secara struktural daripada otak manusia? Itulah kenapa lumba-lumba pintar, kemampuan mereka untuk mengenali diri mereka sendiri di cermin dan berkomunikasi satu sama lain membuat lumba-lumba dikenal sebagai salah satu mamalia cerdas di bumi. Untuk mengetahui beberapa fakta unik tak populer mengenai lumba-lumba, yuk, simak beberapa fakta di bawah ini. Dijamin akan membuat kalian terkejut!

Baca juga : Penghuni laut yang berjasa tapi jarang diketahui banyak orang

1. Cara Berkomunikasi yang Unik

Mirip kelelawar, lumba-lumba memiliki sonar biologis yang disebut ekolokasi. Alat ini mampu mendeteksi berbagai hal yang ada di sekitar lingkungannya dengan memancarkan frekuensi suara bernada rendah atau tinggi dan nada vokal yang unik dan khas. Frekuensi tersebut bisa digunakan untuk mendeteksi ukuran objek, arah perjalanan, kepadatan, serta posisi suatu objek. Dengan kata lain, meski penglihatan lumba-lumba terbatas saat di bawah air, mereka tetap dapat menemukan makanan dan bisa menghindari bahaya dengan adanya sonar tersebut.

Selain berkomunikasi lewat ekolokasi, lumba-lumba juga bisa melakukan bahasa tubuh, lho, seperti mengibaskan ekor dan sirip seperti memukul air, melompat keluar dari air, dan sky hopping. Nah, uniknya, hampir sama seperti manusia, lumba-lumba juga berkomunikasi melalui kontak fisik. Benturan keras kepala dengan kepala menandakan sinyal agresif yang digunakan lumba-lumba untuk menangkis pejantan lainnya selama periode kawin. Di sisi lain, benturan lembut dan sentuhan menggunakan sirip adalah tanda kasih sayang. Wah, lucu, ya!

2. Secara Teknis, Lumba-Lumba Tidak Pernah Tidur

Mahluk hidup, tapi tidak pernah tidur? Kok bisa? Sebagai mamalia yang bernapas dengan paru-paru, lumba-lumba harus menghirup udara setiap beberapa menit sekali. Hal ini membuat lumba-lumba “tidak bisa tidur” karena mereka bisa saja tenggelam.. Lumba-lumba dan cetacea lainnya, seperti paus, melakukan adaptasi yang luar biasa dengan mematikan sebagian kinerja otaknya, seperti yang dikutip di LiveScience.

Secara teknis, ketika kinerja otak lumba-lumba turun hingga 50%, mereka menutup mata mereka sebagian dan membiarkan yang lain tetap terbuka untuk mendeteksi bahaya. Di saat yang bersamaan, mereka mengistirahatkan sebagian tubuh mereka, tetapi juga masih sadar akan apa yang terjadi di dekat mereka. Tidak seperti makhluk hidup lain di dunia, lumba-lumba yang tertidur masih dapat mengendalikan gerakannya, berenang perlahan, mencari udara, dan memindai lingkungan agar terhindar dari ancaman.

3. Digigit hiu? Tenang saja!

Lumba-lumba itu memiliki kemampuan regeneratif yang sangat luar biasa. Bahkan, mereka tak khawatir apabila tubuh mereka digigit dan dikoyak oleh hiu. Dilansir dari sebuah hasil penelitian di University Medical Center, luka-luka pada tubuh lumba-lumba akan sembuh hanya dalam beberapa minggu. Luka-luka tersebut juga jarang terinfeksi dan hanya akan meninggalkan bekas luka ringan. Ketika para ilmuwan mengamati reaksi lumba-lumba saat tergigit hiu, lumba-lumba yang terluka tidak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan. Apakah mereka memiliki anestesi alami juga, ya?

Bisa dibilang, jawabannya adalah iya! Wow! Tubuh lumba-lumba dapat melepaskan zat kimia antibakteri yang bisa menghilangkan rasa sakit yang mereka rasakan, lho. Baru tahu, ‘kan? Bahan kimia itu berguna untuk membersihkan luka dan membuat proses penyembuhan menjadi tidak menyakitkan. Otak besar lumba-lumba yang sudah terstruktur secara alami memungkinkan mereka untuk mengendalikan kesadaran, emosi, dan kemampuan kognitif mereka yang lain. Nah, itulah dia 3 fakta unik dari lumba-lumba si mamalia cerdas. Kira-kira, apa lagi, ya, keunikan dari hewan ini?

Terapkan Sustainability, Jadi Generasi yang Futuristik

Alasan mengapa konsep sustainability ini penting buat kita

Sustainability adalah sebuah istilah yang sudah tak lagi asing di telinga kita. Bahkan, produk yang berlabel sustainability pun dinilai memiliki poin ekstra. Namun, apa, sih, yang sebenarnya dimaksud dengan sustainability? Apakah terminologi sustainability hanya bersifat parsial pada aktivitas lingkungan saja? Untuk mengetahui makna, cakupan, manfaat, dan langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menerapkan konsep sustainability, keep scrolling artikel di bawah ini, ya!

1. Konsep sustainability memikirkan generasi masa depan

Sustainability atau berkelanjutan. Secara umum, sustainability berarti memenuhi kebutuhan yang ada saat ini dengan menggunakan metode yang berdampak positif bagi harmoni manusia dan bumi. Tidak mengorbankan kebutuhan dari generasi mendatang, sustainability tentu berdampak baik bagi lingkungan, sekaligus memberi manfaat bagi manusia untuk waktu yang berkesinambungan.
Konsep sustainability sendiri memiliki tiga cakupan kerangka waktu, yaitu memperbaiki kesalahan yang telah terjadi pada masa lalu, meminimalkan atau bahkan menghilangkan masalah yang ada pada saat ini, dan membangun legasi atau warisan untuk generasi selanjutnya. Dengan kata lain, sumber daya, terutama yang bersifat terbatas, harus digunakan secara konservatif agar kebutuhan di masa depan tetap terpenuhi. Dengan demikian, kita sudah memilih kehidupan yang baik dan layak huni untuk anak cucu kita kelak, lho.

Baca juga : Asal Mula Penerapan prinsip Traceability

2. Penerapan Sustainability Menciptakan keselarasan yang produktif

Sustainability menciptakan dan mempertahankan kondisi-kondisi di mana manusia dan alam dapat berada di dalam keselarasan yang produktif, baik secara sosial, ekonomi, maupun yang lain. Artinya, inisiatif sustainability juga dapat berkontribusi pada kesuksesan sebuah organisasi tertentu secara keseluruhan. Kok bisa? Tentu saja! Konsep ini menjamin adanya pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, serta pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur yang juga mendorong lahirnya industrialisasi yang bersifat inklusif.
Jadi, tidak melulu tentang alam, penerapan sustainability juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan. Produsen memang harus meningkatkan performa dan nilai produk, namun sumber daya yang mencangkup finansial, bahan baku, tenaga kerja, energi, dan yang lain, pun harus disupervisi sampai keduanya mencapai titik yang ideal.

3. Do it one step at a time

Dilihat dari kacamata bisnis, penerapan konsep sustainability tak hanya berpotensi untuk meningkatkan nilai ekonomi saja, tetapi juga nilai sosial perusahaan. Pada implementasinya, konsep sustainability juga harus diikuti dengan adanya keseimbangan antara penggunaan sumber daya dan nilai produk yang ditawarkan ke konsumen. Dengan demikian, hal ini akan melindungi setiap elemen yang ada pada ekosistem bisnis, sehingga dapat menciptakan narasi yang baik untuk perusahaan.
Mengingat pentingnya sustainability untuk kehidupan yang akan datang, sebagai seorang individu, kita dapat memulainya dengan melakukan beberapa langkah sederhana, lho. Mulai dari menghemat listrik, menggunakan transportasi umum, hingga memilih produk makanan yang berkelanjutan, seperti Seafood by Aruna, sebagai brand yang berkomitmen penuh untuk memelihara prinsip sustainability di setiap hasil tangkapannya. Yuk, bangun kesadaran tentang konsep sustainability bersama! Do it one step at a time.